Kemerdekaan Republik Indonesia
Rabu, 17 Agustus 2016
Matius 22:15-21
22:15. Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka
berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.
22:16 Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama
orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah
seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut
kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.
22:17 Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah
diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"
22:18 Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka
itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?
22:19 Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak
itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.
22:20 Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan
tulisan siapakah ini?"
22:21 Jawab
mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka:
"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan
kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada orang atau kelompok orang yang memandang agama sebagai penentu segalanya. Hidup bernegara pun harus dilandaskan pada agama.
- Tampaknya, dengan pandangan seperti itu benar salahnya tatanan dalam kenegaraan harus diukur dengan tatanan yang ada dalam agama. Orang yang sungguh beragama akan berjuang melawan negara yang bertentangan dengan tatanan agamanya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalam batin, orang akan menyadari dan menghayati bahwa kesejatian agama adalah tuntunan pengembangan sikap taat pada aura suara nurani yang membuat orang mampu hidup bertindak luhur dalam cakrawala masyarakat dan negara apapun dan manapun. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan ber-Tuhan sesuai dengan perkembangan situasi hidup dan budaya setempat.
Ah, agama itu adalah penjaga
kebaikan untuk hidup bernegara.
0 comments:
Post a Comment