Sabtu, 06 Agustus 2016
Pesta Yesus
Menampakkan Kemuliaan-Nya
warna liturgi
Putih
Bacaan
Dan. 7:9-10,13-14
atau 2Ptr. 1:16-19; Mzm. 97:1-2,5-6,9; Luk. 9:28-36. BcO 2Kor. 3:7-4:6
Lukas
9:28-36:
28 Kira-kira
delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan
Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. 29 Ketika Ia sedang berdoa,
rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. 30 Dan
tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. 31 Keduanya
menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya
yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. 32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya
telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam
kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. 33 Dan ketika
kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya:
"Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan
sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk
Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. 34 Sementara ia
berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke
dalam awan itu, takutlah mereka. 35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan
itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." 36
Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan
murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan
kepada siapapun apa yang telah mereka lihat itu.
Renungan:
Suatu kali saya
bertemu dengan seorang teman. Wajahnya tampak bersih dan bercahaya. Aku
bertanya padanya, "Kamu lagi seneng ya?" Dia menjawab, "Enggak
biasa saja." "Kamu habis berdoa ya?" tanya saya. "Iya kok
kamu tahu?" katanya. "Wajahmu bercahaya" jawabku. Doa mengubah
cahaya wajah temanku itu.
Wajah Yesus pun
berubah saat Ia berdoa. "Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah
dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan" (Luk 9:29). KesatuanNya
dengan Bapa dalam doa memberi warna bagi hidupNya. Ia menjadi putih
berkilau-kilauan.
Doa menghantar
kita bukan hanya kepada kebeningan batin. Doa juga mengubah cahaya hidup kita.
Ia membuat wajah kita pun bercahaya dan menghadirkan kesejukan pada mereka yang
melihatnya. Marilah kita siapkan waktu untuk berdoa agar hidup kita dituntun
oleh kebeningan hati Allah.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah
dalam Injil Luk. 9:28-36. Bandingkan dengan dirimu dan orang lain kala lagi
berdoa.
Refleksi:
Bagaimana menjaga
waktu doamu?
Doa:
Tuhan semoga aku
selalu bisa menyediakan waktu untuk bersama denganMu. Semoga daya beningmu
merasuki hidupku. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga
waktu doaku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment