Tampaknya bagi yang pernah lama tinggal bersama kalau kemudian berpisah, orang dapat kerap mengalami rasa rindu. Rm. Hantoro pernah 12 bulan lebih (permulaan Januari 2015 hingga pertengahan Februari 2016) lebih tinggal di Domus Pacis. Beliau sungguh merasakan kehidupan Domus dengan segala enak dan prihatinnya. Tampaknya kehadiran Rm. Hantoro di Domus Pacis dirasakanya ikut mengembangkan keceriaan dan bahkan kesejahteraan para rama Domus Pacis. Sebenarnya beliau merasa bahwa pada waktu itu akan terus tinggal di Domus Pacis. Maka beliau pun ikut aktif menyumbangkan pikiran dan usaha-usaha untuk maju dan berkembangnya Domus Pacis. Hanya karena Paroki Katedral Semarang membutuhkan pastor pembantu terutama untuk pelayanan sakramen, maka Rm. Hantoro yang sudah berusia lebih dari 70 tahun mendapatkan mutasi.
Tetapi hati Rm. Hantoro memang tetap memiliki ruang yang terisi kehidupan para rama Domus Pacis. Bila berhadapan dengan umat Semarang beliau kerap menganjurkan berkunjung ke rama-rama Domus Pacis. Di hadapan para rama yang dijumpai Rm. Hantoro juga kerap berceritera tenang Domus Pacis terutama hal-hal yang cukup memprihatinkan. Beliau juga rela untuk mengantar keluarga dan atau rombongan kecil untuk mengunjungi Domus Pacis. Bahkan kalau ada kesempatan ke Jogja, Domus Pacis selalu menjadi kunjungan utama. Sebagai contoh yang terakhir kali terjadi, yaitu pada Jumat 29 Juli 2016. Ketika Rm. Bambang sedang santai di kamarnya pada sekitar jam 02.00 siang, Bu Rini salah satu relawati Domus datang dan berkata "Rama Hantoro datang. Sekarang duduk di luar. Membawa oleh-oleh buah-buahan." Rm. Bambang keluar dengan kursi rodanya dan menemukan Rm. Hantoro di halaman depan gedung Domus sedang omong-omong dengan Pak Tukiran. Ternyata beliau mengantar kemenakannya yang berjanji bertemu dengan anaknya di Domus. Sesudah omong-omong sejenak dengan Rm. Bambang di canopi depan Domus, Rm. Bambang mengajak mereka untuk minum dan snak di kamar makan. Ternyata ada pepaya, apel dan pisang yang cukup banyak sebagai oleh-oleh untuk para rama Domus Pacis.
0 comments:
Post a Comment