Kamis, 04 Agustus 2016
Peringatan Wajib
St. Yohanes Maria
Vianney
warna liturgi
Putih
Bacaan
Yer. 31:31-34;
Mzm. 51:12-13,14-15,18-19; Mat. 16:13-23. BcO Yl. 3:9-21
Matius
16:13-23:
13 Setelah Yesus
tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata
orang, siapakah Anak Manusia itu?" 14 Jawab mereka: "Ada yang
mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang
mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." 15 Lalu Yesus
bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" 16 Maka
jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" 17
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan
manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18 Dan
Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku
akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 19 Kepadamu
akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat
di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." 20
Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada
siapapun bahwa Ia Mesias. 21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada
murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak
penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu
dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. 22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke
samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal
itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." 23 Maka Yesus berpaling
dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan
bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa
yang dipikirkan manusia."
Renungan:
Setiap orang
menginginkan kesuksesan dan menghindari penderitaan. Tidak sedikit pula orang
yang tidak gampang menerima penderitaan yang harus dia tanggung. Beberapa waktu
yang lalu saya melihat seorang bule yang nangis-nangis karena demam yang dia
alami. Anaknya pun sampai menenang-nenangkannya.
Petrus pun tidak
mau dengan warta penderitaan yang disampaikan Yesus. "Tetapi Petrus
menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah
menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." (Mat
16:22). Tuhan pun menegur keras penolakan Petrus itu. Bahkan Ia mengatakan, "Enyahlah
Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa
yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia" (Mat 16:23).
Tiada hidup tanpa
penderitaan, minimal perjuangan. Ada masa-masa di mana kita harus mengeluarkan
seluruh energi kita untuk meraih sesuatu. Kemauan hati kita untuk meneguhkan
langkah perjuangan akan membuka kemungkinan untuk meraih apa yang kita impikan.
Tanpa kemauan untuk berjuang kita akan berhenti pada impian tanpa mengalami
fakta yang kita cita-citakan.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah
dalam Injil Mat. 16:13-23. Lihatlah dalam dirimu apa yang mesti dibentak oleh
Yesus.
Refleksi:
Iblis apa yang
harus dibuang, yang menghambat semangatmu?
Doa:
Tuhan
singkirkanlah iblis yang menghambat langkahku. Aku mau berjuang bersamaMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan
menjalani peziarahan hidupku walau harus melalui perjuangan yang tidak mudah. -nasp-
0 comments:
Post a Comment