Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, August 26, 2016

Sabda Hidup


Sabtu, 27 Agustus 2016
Peringatan Wajib St. Monika
warna liturgi Putih 
Bacaan
1Kor. 1:26-31; Mzm. 33:12-13,18-19,20-21; Luk. 7:11-17,
atau (Sir. 26:1-4,16-21; Mzm. 131:1,2,3; Luk. 7:11-17). BcO Ef. 6:1-9

Lukas 7:11-17:
11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. 12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. 13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" 14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" 15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. 16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." 17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

Renungan:
Kematian meninggalkan kesedihan pada mereka yang ditinggal. Tangisan pun sering kita dengar bila ada peristiwa kematian. Bahkan ada masyarakat tertentu yang mempunyai kelompok menangis kala ada kematian. Bagi orang tertentu kepedihan karena kematian orang yang dicintai bisa berlangsung sangat lama.
Janda dari Nain pasti juga mengalami kepedihan yang mendalam. Anak laki-lakinya meninggal. Harapannya hilang. Ia pun harus berjuang sendirian. Melihat itu hati Yesus tergerak. Ia pun mendatangi sang janda, menguatkan, menghibur bahkan memberi hadiah yang luar biasa. Sang anak yang mati dibangkitkan.
Kiranya kita pun layak untuk belajar untuk menyikapi mereka yang lagi larut dalam kesedihan. Kehadiran, sapaan, dan penghiburan akan membantu mereka bangkit dari keterpurukannya. Sering ada keraguan untuk mendekati mereka yang lagi sedih. Namun sebenarnya mereka sungguh membutuhkan kehadiran kita, walau tak ada kata yang muncul dari mulut kita.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu bertemu dengan orang yang masih dirundung oleh kepedihan.

Refleksi:
Apa yang akan kaulakukan kepada mereka yang sedih hatinya?

Doa:
Tuhan semoga aku mampu hadir untuk menguatkan mereka yang lagi pedih hatinya. Semoga mereka kaubangkitkan kembali. Amin.

Perutusan:
Aku akan hadir pada mereka yang dirundung duka. -nasp-

0 comments:

Post a Comment