Kamis, 01 September 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
1Kor. 3:18-23;
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 5:1-11. BcO 2Tim. 2:1-21
Lukas
5:1-11:
1 Pada suatu kali
Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia
hendak mendengarkan firman Allah. 2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai.
Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. 3 Ia naik ke dalam
salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan
perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak
dari atas perahu. 4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon:
"Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap
ikan." 5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja
keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku
akan menebarkan jala juga." 6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka
menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. 7 Lalu mereka
memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang
membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua
perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. 8 Ketika Simon Petrus melihat
hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari
padaku, karena aku ini seorang berdosa." 9 Sebab ia dan semua orang yang
bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 10
demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman
Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau
akan menjala manusia." 11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke
darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Renungan:
Suatu kali ada
orang yang membeli aneka macam perlengkapan kamera. Dia berpikir sarana-sarana
itu dia butuhkan untuk mendukung karyanya. Namun beberapa waktu setelah membeli
perlengkapan tersebut dia dipindah tugaskan. Dia harus meninggalkan tempatnya
sekarang dan berangkat ke pedalaman. Di tempat baru tidak ada jaringan listrik.
Semua alat yang dia beli menjadi sia-sia.
Saya tertarik
pada cara Yesus mengajar. Ketika berada di danau Genesaret Ia melihat dua buah
perahu. Ia memanfaatkan perahu itu untuk mengajar. Yesus menggunakan sarana
yang ada, yang Dia temui untuk mengajar. Ia tidak membatasi diri dengan sarana.
Ia mampu menggunakan sarana yang ada di sekitar-Nya.
Memang sarana,
fasilitas bisa mendukung karya. Namun rasanya kita tidak perlu mengagungkan
sarana. Sibuk ke sana ke mari sampai habis energi untuk mengadakan sarana lalu
berkarya. Kita perlu membangun sikap kreatif dan inovatif menggunakan apa yang
ada dan mulai berkarya. Ketika kita sungguh-sungguh berkarya fasilitas akan
mengikuti kita. Berkarya terlebih dahulu, fasilitas kemudian.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
berkarya di suatu tempat dengan aneka macam keterbatasan. Temukan cara untuk
tetap semangat berkarya dengan apa yang ada.
Refleksi:
Apa arti sarana
dan fasilitas bagimu?
Doa:
Tuhan semoga aku
tidak mengeluh karena keterbatasan sarana. Semoga aku tetap semangat dengan
segala keterbatasan yang ada. Amin.
Perutusan:
Aku akan
membangun kreativitas dengan segala yang ada di sekitarku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment