Selasa, 02
Agustus 2016
Eusebius
Vercelli,
Petrus Yulianus
Eymard
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Yer.
30:1-2,12-15,18-22; Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23; Mat. 14:22-36. BcO Yl.
2:12-17
Matius
14:22-36:
22 Sesudah itu
Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke
seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 23 Dan setelah orang
banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang
diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. 24 Perahu murid-murid-Nya
sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena
angin sakal. 25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan
di atas air. 26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka
terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena
takut. 27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini,
jangan takut!" 28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan,
apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." 29
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan
di atas air mendapatkan Yesus. 30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin,
takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah
aku!" 31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai
orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" 32 Lalu mereka naik ke
perahu dan anginpun redalah. 33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah
Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah." 34 Setibanya di
seberang mereka mendarat di Genesaret. 35 Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang
di tempat itu, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Maka semua orang
yang sakit dibawa kepada-Nya. 36 Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah
jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
Renungan:
Bagi kebanyakan
orang pulang ke rumah sebagai sesuatu yang menyenangkan. Kala kerja, kala tugas
luar kota selesai orang pun ingin segera pulang. Namun ada juga orang yang
malas untuk pulang karena tidak nyaman di rumah, atau lagi intens mengikuti dan
mengerjakan sesuatu. Kerinduan untuk pulang rasanya mulai hilang pada orang
tersebut.
Yesus menyuruh
orang-orang yang mengikutiNya untuk pulang. "Sesudah itu Yesus segera
memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang,
sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang" (Mat 14:22). Mereka disuruh
pulang agar berjumpa dengan keluarganya. Ia tidak ingin mereka selalu
mengikutiNya lalu melupakan keluarganya.
Rasa saya kita
pun perlu untuk pulang. Pulang dan bertemu dengan keluarga. Apapun kesibukannya
kita perlu mengagendakan diri untuk pulang. Ketika pulang kita akan bertemu
dengan keluarga. Pertemuan tersebut menjadi kesempatan untuk menimba aura
positif dari keluarga dan rumah kita. Jangan pernah kehilangan kerinduan untuk
pulang.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
berada di tempat yang jauh dari rumahmu. Lama anda berada di sana. Telitilah
kerinduanmu untuk pulang.
Refleksi:
Apa arti pulang
bagimu?
Doa:
Tuhan terima
kasih aku masih mempunyai tempat untuk pulang. Semoga aku tetap menjaga
kerinduanku untuk pulang. Amin.
Perutusan:
Aku akan
mengagendakan kepulanganku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment