Wafatnya Santo Yohanes Pembaptis, Martir
Senin, 29 Agustus 2016
Markus 6:17-29
6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang
menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa
Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai
isteri.
6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak
halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes
dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu,
bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi
apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia
merasa senang juga mendengarkan dia.
6:21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi
Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk
pembesar-pembesarny perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.
6:22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil
lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berikata
kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan
kuberikan kepadamu!",
6:23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang
kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!"
6:24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa
yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"
6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan
meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala
Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
6:26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena
sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
6:27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan
perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala
Yohanes di penjara.
6:28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan
memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
6:29 Ketika
murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya,
lalu membaringkannya dalam kuburan.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang yang tak berperasaan dapat dicap mudah tak berkepedulian pada orang lain. Orang dapat tidak peka terhadap keadaan nyata yang dihadapi.
- Tampaknya, untuk menjadi peka orang memang harus mampu merasakan keadaan yang baik atau yang buruk. Yang mampu merasakan keadaan baik akan mampu bersyukur dan terhadap yang buruk dapat ikut berprihatin.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sepeka dan setajam apapun perasaan seseorang, kalau perasaan itu menguasai hatinya dia hanya akan hidup dalam genggaman sikap senang dan tidak senang sehingga mudah terjerumus dalam kesedihan karena tidak dapat melepaskan diri dari tindakan jahat melawan kebenaran. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati segembira apapun orang tetap akan mewaspadai diri.
Ah, kalau punya kedudukan dan
kekuasaan ya tak akan mudah dipengaruhi orang lain.
0 comments:
Post a Comment