Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, August 27, 2016

Lamunan Pekan Biasa XXII

Minggu, 28 Agustus 2016

Lukas 14:1.7-14

14:1. Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
14:7. Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
14:8 "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,
14:9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.
14:10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
14:11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
14:12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
14:13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
14:14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, tidak sedikit orang mengadakan perhelatan dengan mengundang orang-orang terpandang. Orang merasa bangga kalau tamu-tamu undangan yang hadir adalah kaum pejabat, tokoh masyarakat dan golongan kaya.
  • Tampaknya, perhelatan yang banyak dihadiri oleh  kaum elite dapat menunjukkan hebatnya penyelenggara dalam pergaulan. Apalagi dengan hadirnya kaum elite penyelenggara perhelatan dapat mengharapkan sumbangan-sumbangan besar.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin akan sadar bahwa, kalau orang menyelenggarakan pesta dengan mengundang kaum elite, itu adalah sikap gila hormat dan materialistis karena pesta sejati adalah ungkapan syukur yang dalam tindakan sehari-hari rela berbagi terutama untuk kaum papa dan terlantar. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati kalau mengadakan perhelatan orang tidak akan pamer dan atau mecari status sosial tetapi untuk berbagi anugerah.
Ah, bagaimanapun yang dapat mengadakan pesta yang hanya orang yang punya uang lebih.

0 comments:

Post a Comment