Rabu, 17 Agustus 2016
HARI RAYA
KEMERDEKAAN
REPUBLIK INDONESIA
warna liturgi
Putih
Bacaan
Sir. 10:1-8; Mzm.
101:1a,2ac, 3a,6-7; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21. BcO Gal. 5:1-26
Matius
22:15-21:
15 Kemudian
pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat
Yesus dengan suatu pertanyaan. 16 Mereka menyuruh murid-murid mereka
bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu,
Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau
tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. 17 Katakanlah
kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau
tidak?" 18 Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata:
"Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? 19 Tunjukkanlah
kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar
kepada-Nya. 20 Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan
siapakah ini?" 21 Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib
kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada
Allah."
Renungan:
Merdeka!
Hari ini kita
pesta ulang tahun kemerdekaan ke-71. Di kampung-kampung mulai semarak dengan
aneka macam lomba untuk memeriahkan 17an. Bahkan beberapa stasiun televisi pun
membuat aneka kegiatan lomba menyongsong hari kemerdekaan. Banyak warga
mengadakan tirakatan untuk mensyukuri perjuangan para pejuang merebut
kemerdekaan. Kita semua bersyukur dan bergembira.
Pada peringatan
kemerdekaan ini layaklah kita bertanya kepada diri kita sendiri apa yang telah
kita berikan untuk negeri ini? Kita bersyukur ada banyak anak muda melalui
sekolah atau pun kampus menghasilkan karya-karya inovatif. Kita bersyukur ada
usaha-usaha banyak warga dan pejabat menjaga keuangan negara demi kesejahteraan
bersama. Semoga hasil inovasi dan penjagaan mereka terus dipelihara dengan baik
dan tidak dirongrong orang-orang yang rakus. Kita berharap mereka yang rakus
tidak mendapatkan tempat di negeri ini.
Tuhan pun
mengajak kita untuk memberikan apa yang menjadi hak kaisar dan apa yang menjadi
hak Allah. "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada
Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah" (Mat
22:21). Sebagai warga negara kita tidak antipati dengan kewajiban kita. Mari
kita berikan diri kita untuk kebaikan negeri ini.
Kontemplasi:
Duduklah dengan
tenang. Pejamkan matamu. Bayangkan negerimu. Lihatlah apa yang bisa kauberikan
untuk negerimu.
Refleksi:
Tulislah
sumbanganmu untuk kebaikan negeri ini.
Doa:
Tuhan terima
kasih Engkau selalu mendampingi negeriku. Semoga setiap orang di negeri ini
rela memberikan dirinya bagi kebaikan negeri ini, bukan malah mengambil untung
darinya. Amin.
Perutusan:
Aku akan
menyumbangkan sesuatu bagi negeri ini sesuai dengan kapasitasku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment