Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, December 25, 2013

CERIA NATAL


Sebenarnya bagi Rama Bambang tanggal 25 Desember 2013 adalah hari membayar kantuk. Karena tanggal 24 Desember 2013 tidak sempat tidur siang dan sesudah membantu memimpin misa malam Natal, dia baru tidur sesudah jam menunjukkan angka 1 pada tanggal 25 Desember. Mungkin karena kebiasaan enak badan karena kesempatan tidur siang di Domus Pacis, kesempatan tidur malam 4 jam masih menyisakan rasa kurang tidur. Maka pada tanggal 25 Desember itu Rama Bambang langsung meneruskan tidur sesudah makan pagi.

Sebenarnya belum lama menikmati tidur, Rama Bambang mendengar kedatangan orang-orang yang ramai berbicara dengan meriah bahkan disertai derai tertawa. Di dalam benaknya terbayang orang-orang datang mengucapkan Selamat Natal dan kemudian dengan gembira saling berbincang. Tetapi Rama Bambang mempertahankan pejam matanya bahkan HP yang kerap bersuara menunjukkan adanya SMS masuk dan dering telepon pun didiamkan. Kantuk tetap menggelayuti matanya. Meskipun demikian dia tak dapat menolak untuk bangun ketika ada suara Yahya dari luar "Rama, ada tamuuuuuu." Anak kecil, putra pasangan Mas Heru dan Mbak Tari, itu ternyata langsung masuk kamar Rama Bambang yang ternyata tidak tertutup pintunya. Maka sang rama bangun, berlagak segar duduk di kursi rodanya, menghampiri beberapa tamu dengan action ceria penuh tawa. Ternyata dari beberapa tamu menyusul pula tamu-tamu lain dengan tujuan sama, kunjungan Natal. Rama Bambang melihat banyak pula tamu yang menuju kamar Rama Harto. Suara ramai di luar dari arah bagian Utara menjadi indikasi banyak pula yang mengunjungi Rama Tri Wahyono. Kamar Rama Bambang pun jadi amat ramai dan ceria ketika beberapa orang dari Persekutuan Doa Rhema, Kotabaru, datang. Mereka adalah kelompok karyawan muda Katolik. Pembicaraan sana-sini makin asyik karena keterlibatan Yahya yang kerap ikut nyeletuk.

Ketika jam menunjukkan saat makan siang hampir tiba, tamu-tamu berpamitan. Rama Bambang mengantar sampai di depan kamarnya. Tiba-tiba dari pintu belakang dekat garasi muncullah sosok seseorang yang membuat Rama Bambang berseru "Eeeeee, sugeng rawuh!" (Eeeee, selamat datang). Ternyata Rama Dwi Harsanto, rama praja Keuskupan Agung Semarang yang bertugas di KWI Jakarta, datang dengan menenteng dua parcel buah. "Wela, ngoleh-olehi barang ta?" (Kasih oleh-oleh segala, ta?) kata Rama Bambang yang disahut oleh Rama Santo "Iki mung neh-nehan misa Natal. Aku mbantu Mertoyudan lan Borobudur" (Ini hanya pemberian dari pelayanan misa Natal. Aku membantu Mertoyudan dan Borobudur). Makan siang pun jadi meriah dengan bergabungnya Rama Santo. Rama Yadi dan Rama Tri Wahyono juga tampak gairah mendengar ceritera-ceritera Rama Santo. Dan Rama Bambang pun sejak terpaksa menemui tamu-tamu sudah lupa kantuknya.

2 comments:

Unknown said...

selamat kehilangan kantuk Mo... met istirahat siang hari ini .. he he

Domus Pacis Puren said...

Sekarang baru banyak pergi bahkan pagi dan malam. Banyak yang minta misa, karena banyak rama juga sibuk ha ha ha

Post a Comment