Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, December 27, 2013

TELPON PENUGASAN


Kemarin, Jumat 27 Desember 2013, Rama Bambang tidak ikut makan siang walau ada sejak sebelum jam 12 siang. Sepulang dari ikut reuni SMA Kolese de Britto, Rama Bambang langsung berbaring di tempat tidurnya. Dia mau tidur agar badan segar, karena selalu bangun tidur malam antara jam 2-3. Ini dilakukan karena di sore hari dia harus pergi melayani ibadat midodareni. Sementara perutnya pun sudah kenyang dari menikmati konsumsi reuni. Tetapi ketika sudah setengah tidur, tiba-tiba HP berbunyi ada telepon masuk. Ternyata dari Rama Agoeng yang bersuara "Rama, niki kanca-kanca dha omong-omong ngrembug kondisi para rama Domus Pacis. Ternyata sakniki sing kudu didulang le dhahar onten tiga. Pramila betah tambahan petugas ndulang. Sakniki sing biasa ndulang Mbak Tari lan Mas Santosa. Kanca-kanca menggalih Pak Tukiran dilibatke sanadyan mung siang. Lha, sing ditugasi nyriyosi njenengan" (Rama, ini ada pembicaraan teman-teman tentang kondisi para rama Domus Pacis. Ternyata sekarang yang harus disupai saat makan ada tiga. Maka dibutuhkan tambahan petugas menyuapi. Kini yang biasa menyuapi adalah Mbak Tari dan Mas Santosa. Teman-teman berpendapat agar Pak Tukiran dilibatkan walau hanya di siang hari. Untuk itu yang ditugasi memberi tahu adalah Anda). Dan Rama Bambang hanya menjawab "Sandikaaaa" (Siaaaaaap) dan benaknya ingat ketika Rama Tri harus menunggu giliran disuapi oleh Mbak Tari. Padahal kalau harus berada di tempat terang, entah matahari entah lampu, Rama Tri harus memakai kacamata karena makin kadang terasa amat silau walau sudah tidak dapat melihat. Untunglah pada waktu itu Bu Rini datang dan langsung membantunya menyajikan makan dan menyuapi.

0 comments:

Post a Comment