Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, December 11, 2013

DIBANDING DUA TAHUN LALU


Minggu lalu, 8 Desember 2013, ada janjian kunjungan ke Domus Pacis jam 2 siang. Rombongan yang akan datang katanya adalah Kelompok Doa Padre Pio dari Paroki Sragen yang berjumlah 20 orang. Katanya mereka berangkat dari Sragen sekitar jam 05.30 pagi menuju Sendangsono. Kemudian mereka akan berkunjung ke rumah keluarga Frater yang menjalani Tahun Orientasi Pastoral di Paroki Sragen. Barulah kemudian rombongan menuju Domus Pacis dan akan meneruskan perjalanan untuk kunjungan lain tempat. "Kelompok Padre Pio ki apa, ta?" (Apakah sebenarnya Kelompok Doa Padre Pio itu?) tanya Rama Yadi pada suatu ketika di kamar makan. Tetapi baik Rama Harto, Rama Tri Wahyono maupun Rama Bambang, tak ada satupun yang mengetahui apalagi menerangkan.

Ternyata ketika Rama Harto, Rama Yadi, Rama Tri Wahyono, dan Rama Bambang selesai makan siang Minggu tanggal 8 Desember, dan baru saja masuk kamar, ternyata Rombongan Sragen sudah datang sebelum jam 01.30. Ada 14 orang yang ada dalam rombongan itu termasuk Sang Frater dan seorang suster biarawati. Mereka sudah bersama Rama Yadi dan Rama Harto di ruang pertemuan ketika Rama Bambang bergabung. Seperti biasa Rama Yadi memperkenalkan sekilas Domus Pacis dan rama-rama yang jadi penghuni. Kemudian Rama Bambang meminta para tamu memperkenalkan nama-namanya. Setelah itu Rama Bambang berkata "Kenalkan juga dong, apa itu Kelompok Doa Padre Pio." Salah satu dari tamu berkata "Ah, Rama Bambang bergaya tidak tahu" yang disahut oleh Rama Bambang "Lho, iki tenan. Kami rama-rama Domus dha durung ngerti" (Lho, ini sungguh. Kami para rama Domus Pacis belum mengerti). Suster kemudian menjelaskan bahwa kelompok ini mempunyai tugas Doa Senakel seminggu sekali untuk mendoakan imam, suster, dan bruder. "Senakel itu apa?" tanya rama Domus. Tetapi para tamu hanya tertawa karena menganggap itu hanya pertanyaan guyonan (membuat lucu). Padahal para rama memang sungguh tidak tahu.

Pertemuan sekitar 90 menit itu memang cukup akrab. Ternyata sebagian besar dari para tamu pernah mengunjungi Domus 2 tahun yang lalu. Mereka menyatakan heran bahwa kini suasana Domus amat berbeda. Rama Yadi kemudian menceriterakan perjalanan proses perubahan kehidupan di Domus Pacis tahun 2012-2013. Ini tentu menyangkut perkembangan kehidupan komunitas para rama dan tentu dengan penyediaan makanan dan minumannya. Rama Bambang menambahkan geliat karya Komunitas Rama Domus hingga terjadinya perintisan Pastoral Ketuaan. Bahkan kini Domus Pacis dapat kembali menjadi bagian dari kehidupan umat Lingkungan dan banyak warga Katolik lintas paroki. Para tamu tampaknya mengagumi bahwa dari segi fisik bangunan kini tampak terawat. Apalagi dengan ternak dan kebun-kebunnya, mereka melihat betapa amat bedanya dibandingkan 2 tahun lalu. "Ndherek bingah dengan perkembangan Domus, ya" (Ikut gembira dengan perkembangan Domus Pacis, ya) kata seorang ibu ketika akan pulang.

0 comments:

Post a Comment