Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, December 21, 2013

Lamunan Pekan Adven IV



Minggu, 22 Desember 2013

Matius 1:18-24

1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.
1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, dalam segala tindakan pada umumnya orang akan memperhitungkan risiko yang barangkali dapat menimpanya. Orang akan mencari selamat agar bebas dari segala beban atau hal-hal yang menyusahkan.
  • Tampaknya,  kalau memang jelas akan berhadapan dengan hal-hal yang membuat tidak senang, tidak bahagia, bahkan mengecewakan, pada umumnya orang akan menghindarinya. Bagaimanapun orang takut mengalami yang tidak mengenakkan apalagi kalau harus berkorban.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi orang yang memiliki ketulusan hati risiko dan korban dapat tampak sebagai pijatan dan terapi yang menyegarkan hidup sehingga dapat mengerjakan hal-hal yang membahagiakan orang lain. Dalam yang ilahi orang akan mendengarkan gema suara relung hati sehingga berani menjalani proses yang tidak enak bahkan membuat derita demi keluhuran hidup.
Ah, itu hanya ilusi heroisme. Dalam praktek orang ya memilih yang enak.

1 comments:

Unknown said...

layak di perjuangkan Mo.. he he :)

Post a Comment