Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, December 14, 2013

Sabda Hidup


Minggu, 15 Desember 2013
HARI MINGGU ADVEN III
Warna Liturgi Ungu
Bacaan:
Yes. 35:1-6a,10; Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10; Yak. 5:7-10; Mat. 11:2-11

Matius 11:2-11:
2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, 3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" 4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: 5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. 6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." 7 Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? 8 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. 9 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. 10 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. 11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.

Renungan:
Berita munculnya Yesus tersebar ke mana-mana bahkan menjadi cerita di dalam penjara. Yohanes yang berada di dalam penjara ikut mendengar. Berita ini memberi harapan sekaligus pertanyaan dalam diri Yohanes. Ia pun mengirim utusan untuk bertanya siapa Yesus itu; orang yang ditunggu atau bukan.
Sebuah berita pasti selalu bergema dan berdampak. Sedikit banyak hati setiap orang yang mendengar, melihat atau membaca berita pasti tergerak, entah kagum, senang, sedih, terusik dll. Semakin suatu berita itu berhubungan dekat dengan pendengar, pemirsa dan pembaca semakin kuat rasa yang bergejolak.
Pada masa adven ini kita mendapat banyak berita dari Yohanes dan Yesus tentang pertobatan. Seberapa besar berita tersebut bergema dan berdampak dalam sikap hidup kita?

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Bayangkan Yesus dan Yohanes sedang mengajarkan pertobatan. Dirimu berada dalam kumpulan tersebut. Banyak orang bertobat, dirimu?

Refleksi:
Tulislah: sejauh mana berita-berita yang disampaikan Yesus bergema dan berdampak bagi hidupmu?

Doa:
Tuhan semoga aku peka menangkap sabdaMu dan segera bergerak seturut kehendakMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan mengasah kepekaanku menangkap berita dari Tuhan dan menindaklanjutinya dalam hidup harian.

0 comments:

Post a Comment