Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, December 8, 2013

Sabda Hidup


Senin, 09 Desember 2013
Yohanes dr Damsyik,Bernardus Maria Silvestrelli
Warna Liturgi Ungu
Bacaan:
Yes. 35:1-10; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 5:17-26

Lukas 5:17-26:
17 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. 18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. 19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. 20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." 21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" 22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? 23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? 24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. 26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."

Renungan: Banyak kepentingan mendekati Yesus. Ada yang memang ingin mendengarkan pengajaranNya. Ada yang ingin mencari kesalahanNya. Ada yang ingin disembuhkan dari sakit. Ada yang hanya ikut2an yang lain. Semua kepentingan itu mendekati Yesus.
Dalam kesempatan ini saya terpesona dengan kehadiran orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Mereka adalah kelompok yang berseberangan dengan Yesus sering mendapat kritik bahkan celaan dari Yesus. Namun demikian mereka selalu datang dalam pengajaran Yesus dan ingin mendengarkan (bdk Luk 5:17). Saya terpesona karena dalam pandangan saya mereka mempunyai semangat yang luar biasa untuk mempelajari sesuatu. Mereka tidak jengah walau Yesus keras pada mereka. Memang sayangnya mereka melakukan itu untuk mencari kelemahan Yesus.
Marilah kita ambil sisi positifnya yaitu bahwa pelajaran bisa kita dapat dari siapapun, bahkan dari mereka yang berseberangan dengan kita. Dalam banyak tahun saya pun menemukan pemandangan bagaimana teman-teman dari IAIN sungguh-sungguh mau mempelajari ajaran-ajaran Katolik. Mereka memanfaatkan aneka diskusi, seminar, perpustakaan untuk study mereka. Saya pun mendapatkan banyak pelajaran dari beberapa kyai, pesantren dan teman-teman muslim sejak masih Frater. Kekayaan iman dan pengetahuan ini membentuk tidak melunturkan kepercayaanku tapi malah menguatkan imanku pada Yesus.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu duduk di suatu acara agama lain. Sang penceramah menampilkan pandangannya tentang Yesus. Cermati dengan baik ceramahnya dan hal apa yang meneguhkan atau menantang iman kepercayaanmu.

Refleksi:

Seberapa besar semangatmu untuk belajar sesuatu?

Doa:
Tuhan semoga segala macam pelajaran hidup ini semakin meneguhkan imanku kepadaMu Amin.

Perutusan:
Aku akan membangkitan kembali semangat belajarku.

0 comments:

Post a Comment