Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, December 18, 2013

MENGINTEGRASIKAN DIRI (Sajian 3)



Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Memandang dengan Bijak

Bertindak, berbicara dan bahkan berpikir reflektif sesewaktu dapat menjadi terlalu menuntut, tetapi kita selalu melihat. Manakala kita bermimpi, kita melihat. Ketika kita memandang di depan kita, kita melihat. Ketika kita menuntup mata kita untuk beristirahat, kita melihat. Kita melihat pepohonan, rumah-rumah, jalan-jalan dan mobil-mobil, lautan dan gunung-gunung, hewan-hewan dan manusia, tempat-tempat dan wajah-wajah, bentuk-bentuk dan warna-warna. Kita melihat dengan jelas dan dengan kabur, namun selalu kita menemukan sesuatu untuk dipandang.

Tetapi apa yang betul-betul kita pilih untuk dipandang? Sungguh berbeda besar apakah kita melihat setangkai bunga atau seekor ular, senyum yang lembut atau gigi yang mengancam, sepasang manusia yang berdansa atau kerumunan orang yang melakukan kekerasan. Kita punya pilihan. Sama seperti kita bertanggungjawab atas apa yang kita makan, begitu pula kita bertanggungjawab akan apa yang kita pandang. Mudah sekali kita menjadi korban dari rangsangan visual yang sangat beragam di sekeliling kita. "Kekuasaan dan pemerintahan" menguasai banyak gambar yang kita lihat sehari-hari. Poster-poster, papan iklan, televisi, kaset video, film dan jendela kaca toko-toko terus menerus menyerang mata kita dan menggoreskan gambar-gambar mereka atas ingatan kita.

Meski begitu kita tidak harus menjadi korban pasif yang ingin menyenangkan dan membelokkan kita. Kita bisa membuat keputusan dan pilihan. Kehidupan spiritual di tengah-tengah masyarakat yang menyerap tenaga kita menuntut untuk mengambil langkah-langkah sadar guna menjaga ruang batin di mana kita dapat menjaga mata kita untuk terpusat kepada keindahan Tuhan.
dari Behold the Beauty of the Lord

0 comments:

Post a Comment