Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, December 24, 2013

Sabda Hidup


Rabu, 25 Desember 2013
HARI RAYA NATAL
Warna Liturgi Putih
Bacaan:
Malam: Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13; Tit. 2:11-14;
Luk. 2:1-14.
Fajar: Yes. 62:11-12; Mzm. 97:1,6,11-12; Tit. 3:4-7; Luk. 2:15-20.
Siang: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18

Lukas 2:1-14:
1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud? 5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. 8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."


Renungan:
(Bac 24/12 sore: Mat. 1:1-25) Ada rentetan silsilah yang menghubungkan Abraham dengan Kristus. Setiap anak berasal dari bapaknya dan bapak pun mempunyai bapaknya. Rentetan ini menjadi suatu kepastian yang tidak mungkin dihindari oleh seorang anak. Dia dilahirkan dari keturunan siapa tak pernah bisa dipilih sendiri. Sebagaimana saya dilahirkan dari keturunan ayah saya, saya tidak bisa memilih dan tidak mungkin mengingkari kenyataan bahwa saya adalah keturunan ayah ibu saya.
(Lih bac 25/12 malam Luk. 2:1-14) Kepastian Yesus dilahirkan oleh Maria dalam keluarga Yusuf membawa konsekuensi. Yusuf dan Maria mesti menjalani apa yang menjadi ketentuan pemerintah: mengikuti sensus penduduk. Walau mengandung tua Maria mengikuti kewajiban sang suami untuk mendaftarkan diri di tempat asalnya. Akibatnya Maria pun mesti melahirkan Yesus di tempat seadanya "di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan". Dan berikutnya yang datang pertama menyambut sang Mesias pun hanyalah para gembala yang berada di sekitar tempat itu (lih bac utk fajar: Luk. 2:15-20).
Hadirnya manusia ke dunia dalam suatu garis keturunan tertentu adalah salah satu kepastian dalam hidup manusia. Ada aneka macam kepastian dalam hidup ini yang tidak mungkin kita tolak. Penolakan kepadanya hanyalah akan menghantar pada keputusasaan yang tak berujung. Sebaliknya kerelaan menerima kenyataan itu bisa mengubah segala sesuatunya menjadi lebih baik. Yusuf yang berani menerima Maria apa adanya dan Yesus yang rela menerima dilahirkan dari rahim Maria mengubah tatanan kehidupan manusia dan memungkinkan manusia mengalami kedekatan dengan Allah sendiri. Semua itu dilakukan, "supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi" (Mat 1:22). Dan dengan demikian kita pun secara lahiriah bisa merayakan Natal.

Kontemplasi:

Pejamkan matamu. Hadirkan wajah ayah ibumu. Sampaikan rasa terima kasih pada mereka karena telah boleh ambil bagian dan dilahirkan dalam garis keturunannya.

Refleksi:
Bagaimana penerimaanmu kepada orang tuamu dan sejauh mana anda mensyukuri dilahirkan sebagai anaknya?

Doa Perutusan:
Yesus, selamat ulang tahun. Ajarilah aku menerima ketentuan-ketentuan Allah dalam hidupku dan memperkembangkan selaras dengan kehendakMu. Amin.

Perutusan:
Aku membawa kabar gembira Natal kepada semua orang terutama mereka yang kesulitan menerima kenyataan hidupnya.

Selamat Hari Raya Natal

1 comments:

Unknown said...

Selamat Natal utk semua Romo Di DOMUS PACIS, Berkah Dalem

Post a Comment