Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, December 19, 2013

MENGINTEGRASIKAN DIRI (Sajian 4)


Kolom "Pastoral Ketuaan" akan menyajikan tulisan tentang bagaimana menata hidup batin. Tulisan ini ditulis oleh Henri J.M. Nouwen dalam buku Tarian Kehidupan yang diterjemahkan secara anonim dan tidak dinyatakan dari penerbit dan percetakan apa. 

Penerimaan

Anda menjadi seorang pribadi hanya jikalau anda mampu membuka diri kepada semua karunia yang disediakan bagi anda. Memberi dengan mudah dapat menjadi suatu cara untuk memanipulasi, di mana orang yang menerima karunia menjadi tergantung kepada kemauan orang yang memberikannya. Manakala anda memberi, anda menjadi tuan dari situasi itu, anda dapat menghibahkan barang-barang kepada mereka yang anda anggap pantas. Anda mengemudikan sekeliling anda, dan anda dapat menikmati kekuasaan yang diberikan oleh harta milik anda.

Penerimaan adalah sesuatu yang lain. Ketika kita menerima suatu karunia, kita mengundang orang lain ke dalam dunia kita dan kita siap memberikan tempat di dalam hidup kita bagi mereka. Jikalau kita memberikan hadiah-hadiah kepada sahabat-sahabat kita, kita mengharap bahwa mereka akan menaruhnya di suatu tempat di rumah mereka. Pada akhirnya, hadiah hanya menjadi hadiah jika diterima. Ketika hadiah itu diterima, hadiah itu mengambil tempat di dalam hidup si penerima. Maka dapat dipahami bahwa banyak orang ingin membalas hadiah itu secepat mungkin, karenanya membangun kembali keseimbangan dan melepaskan diri dari relasi ketergantungan apapun. Kita sering melihat ada lebih banyak perdagangan daripada penerimaan. Banyak di antara kita bahkan merasa malu jika diberi hadiah karena kita tak tahu bagaimana membalasnya. "Itu membuatku punya kewajiban," kita sering berucap.

Mungkin tantangan dari Injil terletak tepat pada undangan untuk menerima karunia untuk mana kita tidak bisa membalasnya. Karena karunia-Nya adalah napas kehidupan Allah, Roh yang dicurahkan kepada kita melalui Yesus Kristus. Napas kehidupan ini memerdekakan kita dari ketakutan dan memberi kita ruang yang baru untuk hidup.

Manakala kita hidup dari napas Allah, kita dapat mengenali dengan sukacita bahwa napas yang sama yang membuat kita terus hidup adalah juga sumber kehidupan bagi saudara-saudara kita laki-laki dan perempuan. Realisasi ini membuat ketakutan kita akan orang lain menghilang, senjata-senjata kita jatuh, dan menciptakan senyum di bibir kita. Kala kita mengakui ada napas Allah pada orang lain, kita dapat mempersilahkan mereka masuk dalam kehidupan kita dan menerima karunia-karunia yang ditawarkan mereka kepada kita.
dari With Open Hands

0 comments:

Post a Comment