Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, December 20, 2013

Sabda Hidup


Minggu, 22 Desember 2013
HARI MINGGU
ADVEN IV
Warna Liturgi Ungu
Bacaan:
Kid. 2:8-14 atau Zef. 3:14-18a; Mzm. 33:2-3,11-12,20-21; Luk. 1:39-45

Lukas 1:39-45:
39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. 40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. 41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, 42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. 43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? 44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. 45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

Renungan:
Suatu hari saya bertemu dengan Mgr Leopoldo G, duta besar Vatikan sebelum yang sekarang, di Jogja. Saat bersalaman beliau bertanya, "Di mana kameramu?" Saya tersenyum sambil menunjukkan kamera yang saya letakkan di kursi. Lalu saya bertanya, "Mgr masih ingat saya?" "Saya gak lupa denganmu; rambut panjang dan kamera," katanya sambil tersenyum.
Senyum ramah sapaan Mgr ini tidak gampang hilang dari ingatan saya. Di mana pun kesan saya beliau selalu mengembangkan senyumnya. Pada waktu temu voluntir gempa, waktu misa dengan wartawan di Jakarta dan di mana pun berada senyum tenangnya masih terkenang dalam ingatanku.
Sapaan yang menyegarkan selalu memberikan daya pada siapa pun yang menerima. Ibu Elisabeth dan Yohanes yang dalam kandungannya bukan hanya tersenyum ketika mendapatkan salam dari Ibu Maria dan Yesus yang dalam kandungannya, tetapi Yohanes malah melonjak kegirangan. Sapaan segar juga bisa meluluhkan mereka yang lagi bertengkar. Maka kala sapaan itu bisa segar dan menggerakkan mengapa harus dibuat sangar dan mematikan.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan perjumpaan Maria dan Yesus dengan Elisabeth dan Yohanes. Ingatlah salah satu perjumpaan yang menggerakkan daya hidupmu.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu berjumpa dengan seseorang yang membangkitkan daya hidupmu.

Doa:
Bunda Elisabet dan Bunda Maria, ajarilah kami untuk selalu mengutamakan berbagi salam yang menyegarkan Amin.

Perutusan: Aku akan menyapa orang-orang yang kutemui dan juga mereka yang masih berperkara denganku.

0 comments:

Post a Comment