BAHAGIA ITU REJEKI TERBESAR

"Mau akeh sing takon, ya?" (Tadi banyak yang tanya, ya?) seorang ibu relawati Novena Domus memberi komentar dengan model tanya tentang Novena Seminar Ekaristi di Domus Pacis pada Minggu 2 Agustus 2015. Rama Agoeng yang menjadi pembicara memang menghadirkan hal yang menarik dalam tema HOBI JADI REJEKI. Di hadapan lebih dari 260 orang peserta Rama Agoeng menyampaikan bahwa rejeki tidak hanya terbatas pada hasil duniawi terutama uang. Rejeki terbesar adalah kegembiraan dan kebahagiaan. Hal ini hanya dapat terjadi terutama kalau orang dapat fokus pada kesenangan tertentu. Di situ orang juga harus sabar dan terus menekuni sehingga kegagalan tak akan menghentikan pengembangan hobi. Di kala sudah tua bahkan lansia orang masih memiliki banyak talenta yang tidak sempat dikembangkan karena fokus kesibukan hidup mencari nafkah. Dengan fokus dan kesabaran orang akan menjadi bijak: tak akan jatuh dalam perasaan tak punya bakat dan tak akan mudah berpindah-pindah kesenangan karena merasa memiliki banyak bakat.

Novena Domus saat itu juga membuat kelompok dari Paroki Medari mendapatkan kesibukan khusus. Karena Mbak Tatik dari Ambarrukmo baru disibukkan oleh hajat perkawinan anaknya, Bu Rini menggantikan mengurus konsumsi. Dia meminta Bu Petrus memasak untuk 275 orang. Kalau snak dapat dibawa sendiri oleh Bu Rini, masakan nasi serta lauk-pauknya diurus oleh peserta Medari dikoordinasi oleh Pak Miyoto dan dibawa dengan bus yang mengangkut peserta kelompok Medari. Di Domus para relawati dan relawan menerima dan kemudian menata serta melayani pada saat makan siang.