Wafatnya
Santo Yohanes Pembaptis, Martir
Sabtu,
29 Agustus 2015
Markus 6:17-29
6:17
Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan
membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus
saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
6:18
Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil
isteri saudaramu!"
6:19
Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh
dia, tetapi tidak dapat,
6:20
sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang
yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan
Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga
mendengarkan dia.
6:21
Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari
ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny
perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.
6:22
Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan
hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari
padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",
6:23
lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun setengah dari kerajaanku!"
6:24
Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?"
Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"
6:25
Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya
sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah
talam!"
6:26
Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya
ia tidak mau menolaknya.
6:27
Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala
Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
6:28
Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan
gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
6:29 Ketika murid-murid Yohanes
mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya
dalam kuburan.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang yang bertindak ngawur tak taat aturan dianggap sebagai anti kebenaran. Dia adalah ancaman bagi pembawa kebenaran.
- Tampaknya, pembawa kebenaran yang kritis akan membahayakan diri berhadapan dengan penguasa yang semaunya sendiri. Pemegang kuasa tidak takut untuk membungkam bahkan menghabisi kritikusnya.
- Tetapi BISIK LUHUR sebesar dan sekuat apapun kekuasaan seseorang, sekalipun suka mendengarkan omongan kebenaran tetapi tak sampai jadi kelekatan kedalaman batin, dia justru akan dikalahkan oleh ketakutannya akan ancaman pencitraan diri. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan teguh memancarkan kebenaran yang tak akan redup karena kekuatan gelap.
Ah, pada jaman kini orang harus
pandai-pandai menyelamatkan diri dari berbagai ancaman sekalipun harus
menyembunyikan kebenaran.
0 comments:
Post a Comment