Senin, 31 Agustus 2015
Hari biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan
1Tes. 4:13-17a; Mzm.
96:1,3,4-5,11-12,13;Luk. 4:16-30. BcO
Am. 1:1-2:3
Lukas
4:16-30:
16 Ia datang ke Nazaret
tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke
rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 17 Kepada-Nya diberikan
kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada
tertulis: 18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus
Aku 19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang
tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." 20 Kemudian
Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan
mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 21 Lalu Ia memulai
mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu
mendengarnya." 22 Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran
akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah
Ia ini anak Yusuf?" 23 Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu
akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri.
Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang
telah terjadi di Kapernaum!" 24 Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. 25 Dan
Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak
perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam
bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. 26 Tetapi
Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang
perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. 27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak
orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan,
selain dari pada Naaman, orang Siria itu." 28 Mendengar itu sangat
marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. 29 Mereka bangun, lalu menghalau
Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak,
untuk melemparkan Dia dari tebing itu. 30 Tetapi Ia berjalan lewat dari
tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Renungan:
Setiap orang kalau
disuruh melihat dirinya yang sering muncul adalah kekurangan-kekurangannya.
Namun ketika orang lain mengatakan kekurangannya ia akan berontak dan marah. Ia
tidak terima orang lain menunjukkan kekurangan dirinya.
Orang-orang Nasaret tidak
terima dengan kata-kata Yesus. Yesus mengingatkan mereka kala tidak ada
pertolongan untuk mereka pada masa Elia, malah orang lain yang diselamatkan.
Mereka marah dan mengusir bahkan mau membunuh Yesus (bdk. Luk 4:24-29).
Kritikan dari orang lain
memang bisa membuat hati kita panas. Namun kritikan itu layak kita dengarkan
dengan baik. Dari kritikan itu kita bisa memperbaiki diri untuk menjadi lebih
baik.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu sedang
mendengarkan kritik dari orang lain. Rasakan gejolak dalam hatimu. Redakan
emosimu dan tangkap dengan baik isi kritikan tersebut.
Refleksi:
Bagaimana anda menyikapi
kritikan yang ditujukan kepadamu?
Doa:
Tuhan, berikanlah
ketenangan dalam diriku untuk menangkap maksud baik kritikan yang ditujukan
kepadaku. Amin.
Perutusan:
Aku akan menerima dan
mengolah kritikan yang ditujukan kepadaku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment