Jumat, 07 Agustus 2015
St. Sistus II, S.
Kayetanus, St, St.Albertus dr Trapani, St. Gaetano Thiene, Agatangelus &
Kasianus
warna liturgi Hijau
Bacaan
Ul. 4:32-40; Mzm.
77:12-13,14-15,16,21; Mat. 16:24-28. BcO 2Ra.j 3:5-27
Matius
16:24-28:
24 Lalu Yesus berkata
kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. 25 Karena barangsiapa
mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. 26 Apa gunanya seorang
memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawanya? 27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam
kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan
membalas setiap orang menurut perbuatannya. 28 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati
sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam
Kerajaan-Nya."
Renungan:
Suatu kali aku teringat
seorang Rama. Pada waktu ia sebagai rama paroki, ia selalu memberikan hadiah
jubah pada para seminarisnya kala mereka menjadi frater. Seringkali para
seminaris yang datang pun dijamu dengan baik. Kala tua semua yang dimilikinya
makin hari makin berkurang. Sampai akhirnya beliau meninggal. Ketika kami
mencari jubahnya kami tidak menemukan lagi. Di almarinya tidak ada apa-apa
kecuali sedikit pakaian yang sehari-hari dipakai. Ia memberikan semuanya ketika
ia aktif berkarya. Ia kembali kepadanya tanpa apa-apa kembali.
Di satu sisi saya
merasakan totalitas dirinya mengikuti Yesus. Semua ia berikan secara total
selama hidupnya. Di lain sisi aku melihat bahwa harta benda tidak akan pernah
bisa dikuasai oleh pemiliknya. Ketika badannya tak berdaya maka semua itu
berada di kuasa mereka yang sehat.
Hidup adalah penyerahan
diri. Tidak pernah hidup itu tanpa campur tangan Allah dan sesamanya. Maka
marilah kita mencari Allah dan sesama untuk menopang hidup kita. Pada Allah dan
sesamalah harta hidup kita terjaga.
Kontemplasi:
Bayangkan masa tuamu,
saat-saat anda hanya bisa bergantung dan pasrah pada sesamamu. Amati siapa yang
datang merawat dan menjengukmu.
Refleksi:
Apa yang akan kaulakukan
untuk menjadikan sesama adalah hartamu dan Allah andalanmu?
Doa:
Tuhan, semoga aku mampu
secara total mengabdi kepadamu dan percaya Engkaulah andalanku. Berkatilah
sesamaku agar merasakan kehadiranku sebagai berkat bagi mereka. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga relasi dengan Allah dan sesama
sebagai hartaku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment