Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, August 26, 2015

Sabda Hidup



Kamis, 27 Agustus 2015
Peringatan Wajib St. Monika
warna liturgi Putih 
Bacaan
1Tes. 3:7-13; Mzm. 90:3-4,12-13,14,17; Injil Khusus Luk. 7:11-17.  BcO Ef. 6:1-9

Lukas 7:11-17:
11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. 12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. 13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" 14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" 15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. 16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." 17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

Renungan:
Hati seorang ibu sedih kala melihat anaknya berperilaku buruk, sakit, dan terutama meninggal. Janda di kota Nain ini pun sedih karena anaknya meninggal. Harapannya hilang. Kesedihannya menggerakkan hati Yesus untuk menolongnya.
St Monica mengalami kepedihan karena anaknya tak percaya pada Tuhan dan hidup lepas bebas sebagaimana orang tak beriman. Ia membawa kepedihan hatinya kepada Tuhan. Tuhan pun menolong dia dengan mempertobatkan anaknya.
Mungkin di antara kita ada yang sedang sedih karena anak-anak kita atau pun karena situasi hidup kita sendiri. Maka marilah kita bawa suasana itu kepada Tuhan. Kita percaya Tuhan pasti menolong kita dan akan membebaskan kita dari situasi tersebut.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Luk. 7:11-17. Ikuti kisahnya. Hadirkan kesedihan yang masih meliputi dirimu sekarang dan bawa itu kepada Yesus.

Refleksi:
Bagaimana anda mengatasi kesedihan hidup?

Doa:
Tuhan lepaskanlah aku dari kesedihan. Kuatkanlah aku menanggung beban hidup. Dan tobatkanlah mereka yang menghiasi kesedihanku. Amin.

Perutusan:
Aku akan terus mengharap pertolongan Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment