Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, August 22, 2015

Sabda Hidup



Minggu, 23 Agustus 2015
Hari Minggu Biasa XXI
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Yos. 24:1-2a,15-17,18b; Mzm. 34:2-3,16-17,18-19,20-21,22-23; Ef. 5:21-32; Yoh. 6:60-69. BcO Ef. 4:17-24

Yohanes 6:60-69:
60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" 61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? 62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? 63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. 64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. 65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." 66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. 67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" 68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; 69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."

Renungan:
Dalam sebuah percakapan dibicarakan beberapa orang yang secara usia memadai, ekonomi tercukupi namun ternyata mereka menikah dan pindah agama. Bahkan ada dari mereka adalah aktivis yang luar biasa kesaksiannya. Namun tetep juga meninggalkan Kristus. Sebagian dari mereka yang begitu ada yang kembali ke pangkuan Kristus kala mau meninggal.
Memang butuh keutuhan diri agar bisa bersikap seperti para murid yang setia. "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;  dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah" (Yoh 6:69). Selagi orang-orang meninggalkan Yesus, mereka tetap bertahan dan meyakini Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah.
Nampaknya para murid telah membatinkan imannya kepada Yesus. Beriman kepadaNya tidak cukup hanya beraktivitas, namun perlu pembatinan diri yang utuh. Tanpa ada pembatinan maka akan gampang goyah kala tantangan dan goda datang.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Yoh. 6:60-69. Rasakan kata-kata para murid yang bertahan dalam kepercayaan pada Yesus.

Refleksi:
Apa yang perlu kita lakukan agar langkah pembatinan iman kita berjalan?

Doa:
Tuhan kuatkanlah iman kepercayaanmu. Tahankanlah aku ketika berada dalam ancaman untuk meninggalkan-Mu. Amin.

Perutusan:
Aku akan membatinkan segala kata dan perbuatan imanku kepada Tuhan Yesus. -nasp-

0 comments:

Post a Comment