Santa
Monika
Kamis,
27 Agustus 2015
Lukas 7:11-17
7:11.
Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama
dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12
Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak
laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu
menyertai janda itu.
7:13
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan,
lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14
Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung
berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu,
bangkitlah!"
7:15
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus
menyerahkannya kepada ibunya.
7:16
Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata:
"Seorang nabi
besar telah muncul di tengah-tengah
kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, dalam kondisi apapun orang selalu memiliki keinginan untuk kehidupannya ke depan. Harapan atau cita-cita biasa ada dalam lubuk hati seseorang baik disadari maupun tidak disadari.
- Tampaknya, dalam berharap atau bercita-cita orang memiliki andalan yang ada untuk masa kini. Bila andalan itu hilang orang dapat meratap bahkan berputus asa.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sekalipun hilang bahkan tak ada orang atau benda andalan untuk kehidupan masa depan, kalau terbuka pada sapaan alunan kedalaman batin orang akan mendapatkan pegangan kokoh untuk meraih damai sejahtera di hari esok. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang memiliki andalan batin untuk perjalanan hidupnya.
Ah, bagaimanapun kalau hanya memiliki
keyakinan, itu hanyalah ilusi yang dapat menjerumuskan.
0 comments:
Post a Comment