Selasa, 18 Agustus 2015
St. Helena, St. Yohana
Delanoue, Gervasius Brunel, Paulus Charles, Elias Desgardin, Alberto Hurtado
Cruchaga
warna liturgi Hijau
Bacaan
Hak. 6:11-24a; Mzm.
85:9,11-12,13-14; Mat. 19:23-30. BcO Ef. 2:1-10
Matius
19:23-30:
23 Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi
seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 24 Sekali lagi Aku berkata
kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang
kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 25 Ketika murid-murid mendengar itu,
sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat
diselamatkan?" 26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia
hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." 27 Lalu
Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan
segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" 28
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu
penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya,
kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk
menghakimi kedua belas suku Israel. 29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku
meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa
atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat
dan akan memperoleh hidup yang kekal. 30 Tetapi banyak orang yang terdahulu
akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang
terdahulu."
Renungan:
Suatu kali ada seseorang
merasa kehilangan banyak hal karena mengikuti seorang tokoh tertentu. Ekonomi
keluarganya menjadi kacau. Ia sering bertengkar dengan isterinya. Semua waktu dan
tenaga diberikan kepada tokoh tersebut. Ketika tokoh itu pergi ia seakan tidak
mempunyai daya apa-apa lagi.
Kadang orang lupa
memelihara diri dan keluarganya kala sudah terlibat dengan tokoh tertentu.
Rasaku ketika mengikuti Yesus para murid pun tetap melakukan kegiatan harian
mereka sebagai nelayan. Mereka juga tetap menjaga relasi dengan keluarganya.
Contohnya Petrus pun tahu kala mertuanya sakit.
Hidup bersama Tuhan bukan
berarti meninggalkan kehidupan nyata. Hidup bersama Tuhan tetap berada dalam
kehidupan nyata. Kehidupan nyata itulah yang menjadi lahan bagi kita untuk
menunjukkan kebersamaan kita dengan Tuhan.
Kontemplasi:
Bayangkan bagaimana
dirimu menghadirkan Tuhan dalam kehidupan nyatamu. Dan temukan buah-buah yang
kauhasilkan dari sana.
Refleksi:
Apa artinya mengikuti
Tuhan secara total?
Doa:
Tuhan bersama denganmu
aku merasakan buah yang berlipat ganda. Kehidupan nyataku menjadi wujud
kebersamaanku denganMu. Amin.
Perutusan:
Aku
akan mengikuti Tuhan secara total dalam kehidupan nyataku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment