Kemerdekaan
Republik Indonesia
Senin,
17 Agustus 2015
Matius 22:15-21
22:15.
Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat
menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.
22:16
Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya
kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur
mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau
tidak mencari muka.
22:17
Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada
Kaisar atau tidak?"
22:18
Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa
kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?
22:19
Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu
dinar kepada-Nya.
22:20
Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?"
22:21 Jawab mereka: "Gambar dan
tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada
Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang
wajib kamu berikan kepada Allah."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, banyak orang memandang agama sebagai sumber segala hidup bijak. Orang dapat merasakan dekat dengan Tuhan sehingga dapat menghayati dan mengatur hariannya secara bijak dan benar.
- Tampaknya, ada pandangan juga bahwa ajaran dan tatanan keagamaan akan membuat kehidupan masyarakat jadi baik kalau menjadi acuan hidup bernegara.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa apapun sikap dan kegiatan agama, kalau menjadi bentuk pancaran aura yang bersemayam di kedalaman hati para pemeluknya, itu justru menghadirkan penghargaan terhadap segala tatanan kelembagaan duniawi termasuk negara sehingga pemeluk agama sejati akan jadi warga negara sejati pula. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mewujudkan sikap batinnya dalam kesungguhan sebagai warga negara.
0 comments:
Post a Comment