Selasa, 01 September 2015
St. Maria Margareta Redi
warna liturgi Hijau
Bacaan
1Tes. 5:1-6,9-11; Mzm.
27:1,4,13-14; Luk. 4:31-37. BcO Am. 2:4-16
Lukas
4:31-37:
31 Kemudian Yesus pergi
ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari
Sabat. 32 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh
kuasa. 33 Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia
berteriak dengan suara keras: 34 "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa
urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa
Engkau: Yang Kudus dari Allah." 35 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya:
"Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang
itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali
tidak menyakitinya. 36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang
lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa
dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar." 37
Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.
Renungan:
Suatu kali ada orang
berwajah sangar datang menemui seorang imam. Kebetulan sang imam itu baru
pergi. Dia pun rela menunggu sampai sang imam itu kembali ke pastoran. Setelah
sang imam itu datang dan menemuinya, ia pun lalu sujud di hadapan imam itu dan
menyampaikan keinginannya dibimbing oleh imam tersebut. Ternyata ia melihat
sesuatu kala ikut ekaristi yang membuatnya menyerahkan diri dalam bimbingan
imam tersebut.
Orang yang kerasukan
mengatakan pada Yesus, "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu
dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau:
Yang Kudus dari Allah" (Luk 4:34). Yang jahat itu melihat Yesus sebagai
"Yang Kudus dari Allah".
Allah sering bekerja
dalam diri seseorang untuk membawa pertobatan. Mereka yang berkehendak jahat
akan melihat kehadiranNya. Manusia berdosa akan melihat keagunganNya dan
menyerahkan diri untuk mendapat bimbingan.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu yang
masih diliputi oleh dosa dihadiri oleh Allah.
Refleksi:
Bagaimana mengenali
kehadiran Allah dalam hidup harianmu?
Doa:
Tuhan, Engkau yang kudus
dari Allah. Semoga aku selalu mampu melihat kehadiran kasihMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menyerahkan diri
di hadapan Allah. -nasp-
0 comments:
Post a Comment