Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, August 19, 2015

Sabda Hidup



Kamis, 20 Agustus 2015
Peringatan Wajib St. Bernardus
warna liturgi Putih
Bacaan
Hak. 11:29-39a; Mzm. 40:5,7-8a,8b-9,10; Mat. 22:1-14. BcO Ef. 3:1-13

Matius 22:1-14:
1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. 7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. 8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. 9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. 12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Renungan:
Dalam bayangan umum, ketika seorang raja mengadakan pesta, maka banyak tamu yang akan datang. Namun hal berbeda dikisahkan dalam Injil  Mat. 22:1-14. Para undangan tidak datang, bahkan ada yang menyiksa dan membunuh para utusan. Ketika utusan diperlakukan seperti itu, layaklah sang raja murka.
Allah kita selalu mengundang kita untuk hadir dan bergabung dengan pestaNya. Menanggapi undangan tersebut ada yang menanggapi, ada yang mencibir, ada yang menolak, bahkan ada pula yang memberontak dan menghakimi. Tidak sedikit orang, dengan berbagai alasannya, menghindari undangan tersebut.
Kita sadar Allah selalu mengundang kita. Maka marilah kita dengan sadar pula menanggapi undanganNya. Jangan sampai Allah murka karena kita mengabaikanNya.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu diundang dalam perjamuan sang raja. Hadirlah dengan pakaian pesta yang pantas. Temui sang pengundang dan berikanlah seyum kehadiranmu.

Refleksi:
Bagaimana aku menyikapi undangan Tuhan?

Doa:
Tuhan semoga aku tidak abai dengan undanganMu. Semoga banyak orang pun bergabung dengan rencanaMu. Amin.

Perutusan:
Aku menanggapi undangan Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment