Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, August 13, 2015

Sabda Hidup



Jumat, 14 Agustus 2015
Peringatan Wajib St. Maksimilianus Maria Kolbe
warna liturgi Merah 
Bacaan
Yos. 24:1-13; Mzm. 136:1-3,16-18,21-22,24; Mat. 19:3-12. BcO 2Raj. 11:1-21

Matius 19:3-12:
3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" 4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? 5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." 7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" 8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. 9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." 10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." 11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. 12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."

Renungan:
Fenomena sekarang ini menampakkan ada banyak keluarga yang terpisah. Ada banyak alasan yang membuat keluarga itu terpisah. Memang dikatakan, "Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (Mat 19:6). Pada jamannya pun Yesus sudah menghadapi kondisi keluarga yang berpisah. Dan makin hari jumlah mereka makin banyak.
Dalam pesannya Paus Fransiskus mengajak Gereja untuk tidak menelantarkan keluarga-keluarga yang terpisah. Perlu ada pelayanan yang memadai bagi mereka.
Memang sedih kala melihat keluarga berpisah. Kita tidak ada yang berharap hal tersebut terjadi. Umumnya orang menginginkan hidup keluarga mereka utuh sampai maut menjemput. Namun faktanya ada banyak hal yang memaksa mereka berpisah. Apa yang perlu kita lakukan untuk menjaga keutuhan keluarga dan apa yang bisa kita buat agar mereka yang terpisah tidak terlantar?

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Bayangkan keluargamu. Hadirkan wajah mereka satu per satu dan mohonlah rahmat persatuan pada Tuhan.

Refleksi:
Apa yang perlu kita lakukan untuk menjaga keutuhan keluarga dan apa yang bisa kita buat agar mereka yang terpisah tidak terlantar?

Doa:
Tuhan jagailah keluargaku agar tetap utuh. Dampingilah mereka yang terpaksa berpisah agar tetap merasakan rahmatMu.  Amin.

Perutusan:
Aku akan berdoa untuk keluarga-keluarga. -nasp-

0 comments:

Post a Comment