Jumat, 14 Agustus 2015
Peringatan Wajib St.
Maksimilianus Maria Kolbe
warna liturgi Merah
Bacaan
Yos. 24:1-13; Mzm.
136:1-3,16-18,21-22,24; Mat. 19:3-12. BcO 2Raj. 11:1-21
Matius
19:3-12:
3 Maka datanglah
orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah
diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" 4 Jawab
Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula
menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? 5 Dan firman-Nya: Sebab itu
laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 6 Demikianlah mereka bukan lagi dua,
melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh
diceraikan manusia." 7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah
sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan
isterinya?" 8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa
mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. 9
Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena
zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." 10 Murid-murid
itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan
isteri, lebih baik jangan kawin." 11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka:
"Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang
dikaruniai saja. 12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir
demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang
lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri
oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia
mengerti."
Renungan:
Fenomena sekarang ini
menampakkan ada banyak keluarga yang terpisah. Ada banyak alasan yang membuat
keluarga itu terpisah. Memang dikatakan, "Karena itu, apa yang telah
dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (Mat 19:6). Pada
jamannya pun Yesus sudah menghadapi kondisi keluarga yang berpisah. Dan makin
hari jumlah mereka makin banyak.
Dalam pesannya Paus
Fransiskus mengajak Gereja untuk tidak menelantarkan keluarga-keluarga yang
terpisah. Perlu ada pelayanan yang memadai bagi mereka.
Memang sedih kala melihat
keluarga berpisah. Kita tidak ada yang berharap hal tersebut terjadi. Umumnya
orang menginginkan hidup keluarga mereka utuh sampai maut menjemput. Namun
faktanya ada banyak hal yang memaksa mereka berpisah. Apa yang perlu kita
lakukan untuk menjaga keutuhan keluarga dan apa yang bisa kita buat agar mereka
yang terpisah tidak terlantar?
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu.
Bayangkan keluargamu. Hadirkan wajah mereka satu per satu dan mohonlah rahmat
persatuan pada Tuhan.
Refleksi:
Apa yang perlu kita
lakukan untuk menjaga keutuhan keluarga dan apa yang bisa kita buat agar mereka
yang terpisah tidak terlantar?
Doa:
Tuhan jagailah keluargaku
agar tetap utuh. Dampingilah mereka yang terpaksa berpisah agar tetap merasakan
rahmatMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan berdoa untuk
keluarga-keluarga. -nasp-
0 comments:
Post a Comment