Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, August 24, 2015

Sabda Hidup



Selasa, 25 Agustus 2015
St. Ludovikus, St. Yosef dr Calasanz
warna liturgi Hijau 
Bacaan
1Tes. 2:1-8; Mzm. 139:1-3,4-6; Mat. 23:23-26. BcO Ef. 5:8-20

Matius 23:23-26:
23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. 24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. 25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. 26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.

Renungan:
Sering ada anggapan bahwa orang yang penampilannya lusuh, tak terurus adalah orang jahat. Orang-orang sering menyingkiri yang seperti itu. Bahkan tidak jarang orang tua pun mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak dekat-dekat dengan orang seperti itu. Tentu ini sebuah penghakiman yang tidak adil. Ada banyak fakta mereka yang penampilannya perlente, sopan, halus ternyata malah berbuat jahat dan merugikan banyak orang. Contohnya para koruptor.
Yesus terang-terangan mengkritik orang Farisi dan Ahli Taurat. Mereka tampak suci tapi ternyata tidak memperhatikan "keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan" (Mat 23:23). Mereka adalah orang yang sering memberikan label jahat, berdosa kepada kelompok masyarakat lain.
Marilah kita waspada dengan penampilan orang. Belum tentu mereka yang lusuh itu jahat. Belum tentu pula mereka yang perlente itu baik. Kita perlu cermat melihat dalam kacamata keadilan, belas kasih dan kesetiaan.
Kontemplasi:
Cobalah masuk dalam keheningan. Lihatlah dengan jujur orang-orang yang dengan sadar atau tidak sadar mendapatkan cap jahat atau baik darimu.

Refleksi:
Bagaimana mengenali sikap baik dan jahat seseorang?

Doa:
Tuhan, sudilah menerangi budiku agar aku tidak tertipu oleh penampilan seseorang. Amin.

Perutusan:
Aku akan mengasah kemampuanku menangkap sifat sesamaku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment