Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, August 11, 2015

Sabda Hidup



Rabu, 12 Agustus 2015
Isodorus Bakanja
warna liturgi Hijau
Bacaan
Ul. 34:1-12; Mzm. 66:1-3a,5,8,16-17; Mat. 18:15-20. BcO 2Raj. 6:24-25,32-7:16

Matius 18:15-20:
15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. 19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. 20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Renungan:
Dalam kenyataan hidup sering ada rasa sungkan untuk menegur sesama yang berbuat salah. Bisa jadi karena kita tidak mau bertengkar. Bisa jadi karena sudah berkali-kali diingatkan tapi tetep aja tidak berubah. Bisa juga karena kita merasa mereka sudah dewasa. Atau juga bisa karena kita malas ambil sikap.
Kadang-kadang orang yang berbuat salah tidak tahu kesalahannya. Mereka yang seperti itu butuh pribadi yang mengingatkan. Memang kala diingatkan biasanya akan defend, bahkan mungkin marah dan menyerang. Namun kita mempunyai kewajiban mengingatkan mereka supaya tidak tercebur dalam jurang yang dalam. Dimarahi adalah resiko. Pada saatnya mereka akan mengerti dengan apa yang kita lakukan.
Yesus pun mengajak kita untuk mengingatkan saudara kita yang berbuat salah. "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali" (Mat 18:15)

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Ingatlah salah seorang sesamamu yang layak anda ingatkan kesalahannya. Datangilah dia dan ingatkan baik-baik.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu mengingatkan sesamamu?

Doa:
Tuhan, kuatkanlah hatiku untuk membawa saudaraku yang bersalah ke jalan yang benar. Semoga aku mampu omong dari hati ke hati.  Amin.

Perutusan:
Aku akan mendekati dan berbicara dari hati ke hati saudaraku yang berbuat salah. -nasp-

0 comments:

Post a Comment