Rabu, 12 Agustus 2015
Isodorus Bakanja
warna liturgi Hijau
Bacaan
Ul. 34:1-12; Mzm.
66:1-3a,5,8,16-17; Mat. 18:15-20. BcO 2Raj. 6:24-25,32-7:16
Matius
18:15-20:
15 "Apabila
saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan
nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 16 Jika ia tidak mendengarkan
engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau
tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 17 Jika ia tidak mau
mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau
juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal
Allah atau seorang pemungut cukai. 18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa
yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di
dunia ini akan terlepas di sorga. 19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua
orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka
itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. 20 Sebab di mana dua atau tiga
orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Renungan:
Dalam kenyataan hidup
sering ada rasa sungkan untuk menegur sesama yang berbuat salah. Bisa jadi
karena kita tidak mau bertengkar. Bisa jadi karena sudah berkali-kali
diingatkan tapi tetep aja tidak berubah. Bisa juga karena kita merasa mereka
sudah dewasa. Atau juga bisa karena kita malas ambil sikap.
Kadang-kadang orang yang
berbuat salah tidak tahu kesalahannya. Mereka yang seperti itu butuh pribadi
yang mengingatkan. Memang kala diingatkan biasanya akan defend, bahkan mungkin
marah dan menyerang. Namun kita mempunyai kewajiban mengingatkan mereka supaya
tidak tercebur dalam jurang yang dalam. Dimarahi adalah resiko. Pada saatnya
mereka akan mengerti dengan apa yang kita lakukan.
Yesus pun mengajak kita
untuk mengingatkan saudara kita yang berbuat salah. "Apabila saudaramu
berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu
engkau telah mendapatnya kembali" (Mat 18:15)
Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak.
Ingatlah salah seorang sesamamu yang layak anda ingatkan kesalahannya. Datangilah
dia dan ingatkan baik-baik.
Refleksi:
Tulislah pengalamanmu
mengingatkan sesamamu?
Doa:
Tuhan, kuatkanlah hatiku
untuk membawa saudaraku yang bersalah ke jalan yang benar. Semoga aku mampu
omong dari hati ke hati. Amin.
Perutusan:
Aku akan mendekati dan
berbicara dari hati ke hati saudaraku yang berbuat salah. -nasp-
0 comments:
Post a Comment