Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, August 3, 2015

Sabda Hidup


Selasa, 04 Agustus 2015
Peringatan Wajib
St. Yohanes Maria Vianney, Im
warna liturgi Putih 
Bacaan
Bil. 12:1-13; Mzm. 51:3-4,5-6a, 6bc-7,12-13; Mat. 14:22-36
BcO 1Raj. 22:1-9,15-23,29,34-38

Matius 14:22-36:
22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. 24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. 25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. 26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut. 27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." 29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. 30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" 31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" 32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. 33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah." 34 Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. 35 Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang di tempat itu, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Maka semua orang yang sakit dibawa kepada-Nya. 36 Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Renungan:
Petrus yang melihat Tuhan berjalan di atas air meminta ijin untuk datang kepadaNya. Yesus pun mengijinkannya. Maka Petrus pun menuju ke tempat Yesus berada. "Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" (Mat 14:30). Yesus pun mengulurkan tangan dan menolong Petrus.
Pada saat-saat tertentu kita bisa meraih sesuatu yang kita cita-citakan. Namun dalam waktu bersamaan sering kita merasa tidak yakin mencapai hal tersebut. Dan tanpa kita sadari, ketidakyakinan itu membuat usaha kita mandeg, mentok sampai di situ atau bahkan malah melorot.
Kiranya kita mempunyai anugerah yang mencukupi untuk mencapai cita-cita kita. Dan kala kita mencapainya kita diteguhkan bahwa Tuhan menganugerahkan kemampuan yang mencukupi. Maka pada saat itu kita tidak perlu merasa tidak yakin, namun mensyukuri rahmat tersebut, sekaligus membangun niat untuk menumbuhkembangkan apa yang telah dicapai.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah Petrus yang datang kepada Yesus yang berada di atas air. Saat perjalanan Petrus goyah dan tenggelam. Bandingkan dengan pengalamanmu.

Refleksi:
Bagaimana menjaga keyakinan dirimu?

Doa:
Tuhan kuatkanlah keyakinanku atas anugerah yang telah Kuberikan kepadaku.  Amin.

Perutusan:
Aku yakin datang kepada Yesus karena Ia telah mengijinkanku datang kepadaNya. -nasp-

0 comments:

Post a Comment