Selasa, 16 Februari 2016
Matius 6:7-15
6:7
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang
yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata
doanya akan dikabulkan.
6:8
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu
perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
6:9.
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami;
6:13
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari
pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan
kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
6:14
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan
mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak
mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, ada gambaran bahwa doa yang baik terkait dengan konstruksi kata-kata yang benar sesuai dengan ajaran agama. Rumusan doa yang benar tak akan bertentangan dengan dogma.
- Tampaknya, pendoa yang baik adalah yang mampu merangkai kata-kata yang indah. Keindahan kata-kata doa akan mampu menyentuh lubuk hati orang lain.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin kesejatian doa dilandasi oleh keyakinan bahwa diri diperhatikan oleh Tuhan sehingga doa menjadi media perjumpaan personal dengan-Nya untuk omong-omong tentang kehidupan kongkret harian. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan berdoa tidak sebagai kesibukan otak tetapi sebagai gairah batin.
Ah, untuk
berdoa dengan baik dan benar orang harus memakai buku resmi agama.
0 comments:
Post a Comment