Sabtu, 06 Februari
2016
Peringatan Wajib St.
Paulus Miki
warna liturgi
Merah
Bacaan
1Raj. 3:4-13;
Mzm. 119:9,10,11,12,13,14; Mrk. 6:30-34. BcO Kej. 37:2-4,12-36.
Markus
6:30-34:
30 Kemudian
rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya
semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. 31 Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah
seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi,
sehingga makanpun mereka tidak sempat. 32 Maka berangkatlah mereka untuk
mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. 33 Tetapi pada waktu
mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka.
Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat
itu sehingga mendahului mereka. 34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah
besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia
mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Renungan:
Suatu kali
sepulang sekolah seorang anak mendekati mamanya. Ia menceritakan segala sesuatu
yang terjadi di sekolah. Setelah mendengarkan semua cerita anaknya, sang ibu
pun mengajak anak itu untuk minum dan makan. Setelah makan sang ibu akan
menuntunnya untuk beristirahat. Anak pun mengikuti ajakan ibunya.
Para murid
menceritakan segala yang mereka alami setelah diutus oleh Yesus. "Kemudian
rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya
semua yang mereka kerjakan dan ajarkan" (Mrk 6:30). Setelah mendengarkan
semuanya Ia mengajak mereka untuk menyepi. "Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah
seketika!" (Mrk:31).
Ada banyak hal
yang bisa menjadi bahan cerita kita. Setiap malam mungkin kita ingin bercerita
tentang semua kejadian yang kita alami kepada Tuhan. Tuhan pasti mendengarkan
kisah kita. Namun sebagaimana seorang ibu Ia akan mengajak kita masuk dalam
keheningan dan istirahat. Kita diajak membatinkan pengalaman kita dalam
keheningan.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah
dalam Injil Mrk. 6:30-34. Bayangkan dirimu sebagai para murid.
Refleksi:
Bagaimana menjaga
keseimbangan antara berkisah dan membatinkan kisah?
Doa:
Tuhan terima
kasih telah selalu mendengarkan kisah-kisahku. BersamaMu aku akan membawanya
dalam keheningan batin. Amin.
Perutusan:
Aku akan
membatinkan kisah-kisah hidupku. -nasp-
http://www.kas.or.id/index.php/2016/02/04/sg-prapaskah-2016/
0 comments:
Post a Comment