Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, February 4, 2016

Sabda Hidup


Jumat, 05 Februari 2016
Peringatan Wajib St. Agata
warna liturgi Merah 
Bacaan
Sir. 47:2-11; Mzm. 18:31,47,50,51; Mrk. 6:14-29. BcO Kej. 35:1-29

Markus 6:14-29:  
14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." 15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." 16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi." 17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" 19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, 20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. 22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", 23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" 24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" 25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" 26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. 27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. 28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. 29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.

Renungan:
Sudah beberapa minggu berita di televisi memuat kisah kematian Mirna. Dikisahkan Mirna mati karena racun sianida. Sekarang ada yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun kita tidak tahu apa motif tindakan meracuni itu. Dan apakah akan terungkap, kita tidak tahu. Namun yang jelas rasanya tindakan itu dilandasi oleh sikap jahat karena suatu pengalaman tertentu.
Herodes bersikap jahat kepada Yohanes karena ia pernah mengkritiknya. "Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat" (Mrk 6:18-19). Niat jahat itu mendapatkan tempat perwujudannya kala putrinya memintanya memenggal kepala Yohanes.
Hidup terasa ngeri kalau dihiasi oleh sikap jahat. Sikap jahat itu pada saatnya akan mewujud dalam tindakan yang mencelakakan. Marilah kita menjauhkan diri dari sikap jahat. Kita bangun dalam diri kita niat-niat baik. Niat jahat akan membawa celaka. Niat baik akan menghadirkan kebahagiaan.

Kontemplasi:
Bayangkan orang yang diliputi niat jahat dan tindakan-tindakan jahatnya.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu menghapus niat jahat dan dendam.

Doa:
Tuhan, bebaskanlah aku dari dendam dan niat jahat. Semoga aku mudah mengampuni mereka yang bersalah. Amin.

Perutusan:
Aku akan mengusir sikap dendam dari hidupku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment