Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, February 23, 2016

Lamunan Hari Biasa Pekan Prapaskah II

Rabu, 24 Februari 2016

Matius 20:17-28

20:17. Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan:
20:18 "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.
20:19 Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan."
20:20. Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
20:21 Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
20:22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat."
20:23 Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
20:24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
20:25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
20:26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
20:27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, di tengah masyarakat ada gambaran tentang kesuksesan hidup berarti kemampuan meraih kedudukan sosial. Bahkan dalam masyarakat Jawa tradisional orang yang berhasil mendapatkan kedudukan disebut wis dadi uwong (sudah menjadi orang).
  • Tampaknya, dengan gambaran kesuksesan seperti itu ternyata ada gambaran kehidupan sebagai struktur sosial “atas-bawah”. Orang sungguh berhasil dalam hidup kalau dapat menjadi atasan sehingga mampu ikut berkuasa di kalangan banyak orang.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa kesuksesan sejati bagi yang biasa akrab dengan kedalaman batin adalah keseharian hidup yang bermakna bagi kebaikan bersama sekalipun harus disertai dengan korban dan derita sehingga segala posisi dapat menjadi jalan kesusesan karena berfungsi sebagai sarana berendah pelayanan di hadapan siapa pun. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan gila status dan kekuasaan.
Ah, sukses itu ya kalau dapat kaya dan ini mudah diraih kalau punya kekuasaan.

0 comments:

Post a Comment