Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, February 14, 2016

Sabda Hidup



Senin, 15 Februari 2016
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Im. 19:1-2,11-18; Mzm. 19:8,9,10,15; Mat. 25:31-46. BcO Kel. 6:2-13

Matius 25:31-46:
 31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. 35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? 39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. 41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. 42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; 43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. 44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? 45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. 46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

Renungan:
Suatu hari ada sebuah keluarga datang. Mereka tampak gembira sekali. Setelah duduk sang bapak mengatakan bahwa dia datang bersama keluarga karena mau mengucapkan terima kasih atas pertolongan yang dulu diterima. Aku bingung pertolongan apa yang telah kuberikan kepadanya. Sampai mereka pulang pun aku tidak tahu pertolongan apa yang telah kuberikan. Namun mereka tetap merasakan bahwa bisa seperti sekarang ini karena pertolongan yang pernah kuberikan.
Belajar dari pengalaman itu rasanya bahwa orang akan mencatat kebaikan yang pernah kita berikan. Sekalipun kita tidak tahu apa itu tapi kebaikan yang kita berikan kepadanya akan tercatat dalam sejarah hidup mereka.
Allah pun "mencatat" kebaikan-kebaikan dan kekurangan-kekurangan kita (bc. Mat. 25:31-46). Pada mereka yang selalu melakukan kebaikan Allah akan memberikan ganjaran. Kepada mereka yang tidak peduli Allah memberikan hukuman. Maka marilah kita membiasakan perbuatan baik dalam hidup kita. Kita latih sungguh diri kita untuk gampang melakukan kebaikan. Allah akan memberikan berkat kepada kita.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Bayangkan dirimu membiasakan melakukan perbuatan baik.

Refleksi:
Apa yang perlu kita lakukan agar kebiasaan baik sungguh menjadi bagian dari tindakan harian kita?

Doa:
Tuhan, semoga aku mempunyai kebiasaan melakukan perbuatan-perbuatan baik dalam hidupku. Amin.

Perutusan:
Aku akan melatih diriku dan keluargaku untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik. -nasp-

0 comments:

Post a Comment