Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, February 20, 2016

Sabda Hidup


Minggu, 21 Februari 2016
HARI MINGGU PRAPASKAH II
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Kej. 15:5-12,17-18; Mzm. 27:1,7-8,9abc,13-14; Flp. 3:17-4:1; Luk. 9:28b-36. BcO Kel. 13:17-14:9

Lukas 9:28b-36:
28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. 29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. 30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. 31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. 32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. 33 Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada-Nya: "Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. 34 Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. 35 Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia." 36 Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapapun apa yang telah mereka lihat itu.

Renungan:
"Habis retret ya? Wajahmu tampak bercahaya!" komentar orang pada mereka yang habis menjalani retret. Komentar seperti itu sering kudengar. Dan kuamati juga mereka yang menyediakan waktu untuk berdiam bersama Tuhan secara rutin mempunyai wajah yang tampak bersih dan bercahaya.
Yesus sesudah bersama dengan Tuhan pun memancarkan wajah yang bercahaya. "Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan" (Luk 9:29). Allah Bapa hadir dalam seluruh diri Yesus. Dan diri Yesus pun berubah karena kehadiran Bapa dan Roh Kudus di dalam diriNya.
Tuhan pun berkenan hadir kepada setiap umatNya yang membuka diri bagi kehadiranNya. Kita pun akan diubah oleh Allah kala kita membiarkanNya menghadirkan diri. Tuhan yang akan bergerak. Maka tidak mengherankan kala orang sungguh-sungguh menjalani doa dan retretnya, maka wajahnya pun bercahaya.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu sungguh-sungguh menjalani doa dan retret. Bersatu dengan Tuhan.

Refleksi:
Tulislah perubahan dirimu kala sungguh-sungguh menjalani hidup doa dan retret.

Doa:
Tuhan aku ingin bersatu denganMu. Hadirlah dalam kehidupan doa dan harianku. Ubahlah diriku menjadi penampakanMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan menyediakan waktu untuk bersatu dengan Tuhan dalam doa dan retret. -nasp-

0 comments:

Post a Comment