Sabtu, 20 Februari 2016
Hari Biasa Pekan
I Prapaskah
warna liturgi
Ungu
Bacaan
Ul. 26:16-19;
Mzm. 119:1-2,4-5,7-8; Mat. 5:43-48. BcO Kel. 12:37-49; 13:11-16
Matius
5:43-48:
43 Kamu telah
mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi
Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu
yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang
baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila
kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut
cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada
saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain?
Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 48 Karena itu
haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna."
Renungan:
Dalam hidup ini
orang bisa jadi pernah mengalami jengkel dengan orang lain, bahkan musuh.
Kehadiran mereka akan selalu membuat hati tidak nyaman. Mendengar namanya saja
hati bisa bergemuruh, apalagi harus bertemu. Pahitnya suasana tersebut akan
berlangsung abadi kalau tidak segera diselesaikan. Hidup menjadi tidak aman dan
nyaman. Apa yang mesti kita lakukan?
Yesus menjawab
tindakan yang mesti kita lakukan. "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Mat 5:44).
Pilihan Yesus berbeda dengan peganjur sebelumnya, "Kamu telah mendengar
firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu" (Mat 5:43). Yesus
membalik ajaran tersebut. Musuh bukan dibenci, tetapi malah harus dikasihi dan
didoakan.
Memang secara
spontan ajaran Yesus itu terkesan tidak masuk akal. Bagaimana mungkin kita
mesti mengasihi dan mendoakan musuh? Namun kalau kita renungkan dalam-dalam dan
kita jalani sungguh-sungguh, ajaran Yesus ini sungguh akan melegakan. Ketika
kita mengasihi dan mendoakan musuh hati kita akan lega. Kita merdeka. Kita
tidak akan terbebani oleh rasa jengkel terus menerus. Kita bisa mengampuni, dan
merasakan rahmat pengampunan tersebut.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu
sejenak. Bayangkan wajah orang yang selalu membuatmu tidak aman dan nyaman.
Pandanglah dengan kesejukan batin. Limpahkan kasihmu dan doakan dia.
Refleksi:
Mengapa kita
harus menyimpan dendam yang mengganggu hidup kita selagi kita bisa memberikan
pengampunan yang melegakan?
Doa:
Tuhan aku berdoa
bagi mereka yang memusuhiku. Luluhkanlah hatinya. Tumbuhkanlah jiwa perkawanan
dalam dirinya. Amin.
Perutusan:
Aku akan berdamai
dengan hatiku dan menerima dengan kasih mereka yang menjengkelkan. -nasp-
#ingin memiliki
dvd "Yan" silakan hubungi komsoskas@gmail.com. Ganti ongkos cetak Rp.
40.000 plus ongkir. Dengan membeli dvd ini anda telah menyumbang rumah rama2
sepuh Domus Pacis#
0 comments:
Post a Comment