Senin, 29 Februari 2016
Hari Biasa Pekan
III Prapaskah
warna liturgi
Ungu
Bacaan
2Raj. 5:1-15a;
Mzm. 42:2,3; 43:3,4; Luk. 4:24-30. BcO Kel. 24:1-18
Lukas
4:24-30:

Renungan:
Walau sesuatu
yang dikatakan benar, namun mereka yang tersinggung akan memunculkan reaksi
tertentu. Ada yang marah. Ada yang sinis. Ada yang nglokro. Ada yang mutung.
Dan masih banyak lagi reaksi yang bisa disampaikan.
Orang-orang
Yahudi tersinggung dengan ucapan Yesus. Mereka jadi marah dan hendak menghukum
Yesus. "Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia
ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing
itu" (Luk 4:29).
Banyak hal yang
bisa membuat seseorang tersinggung. Namun kala kita gampang tersinggung kita
pun akan gampang lelah. Kita tidak akan mudah menikmati kemerdekaan pergaulan
dan persaudaraan. Kita pun tidak mudah untuk menangkap pesan yang disampaikan
dan kemungkinan memperbaiki diri. Mari kita belajar menangkap dengan tenang
walau ada kata-kata pedas yang mengenai diri kita. Kemampuan itu akan
mendewasakan kita.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah
dalam Injil Luk. 4:24-30. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana menahan
diri dari rasa tersinggung?
Doa:
Tuhan ajarilah aku untuk tetap tenang menerima kritikan yang tajam sekalipun. Semoga
aku bisa menangkap pesan darinya dan mengubah kekurangan hidupku. Amin.
Perutusan:
Aku tidak ingin
tersinggung. -nasp-
0 comments:
Post a Comment