Minggu, 28 Februari 2016
Lukas 13:1-9
13:1.
Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang
orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang
mereka persembahkan.
13:2
Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar
dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami
nasib itu?
13:3
Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan
binasa atas cara demikian.
13:4
Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam,
lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di
Yerusalem?
13:5
Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan
binasa atas cara demikian."
13:6.
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang
tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu,
tetapi ia tidak menemukannya.
13:7
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang
mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon
ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
13:8
Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan
mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
13:9
mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, yang namanya bertobat hal ini menjadi sikap yang amat penting dalam hidup beragama. Bertobat biasa dipandang sebagai sikap yang membuat orang bebas dari dosa.
- Tampaknya, ada pandangan bahwa kalau berdosa orang dapat mengalami nasib buruk dalam hidupnya. Keadaan buruk ini menjadi rambu yang mendorong orang beragama untuk bertobat.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi orang yang akrab bergaul dengan kedalaman batin pertobatan tidak berkaitan dengan nasib buruk karena dosa bahkan tidak dengan dosa sendiri karena kesejatian pertobatan adalah sikap menjaga diri selalu terbuka pada tuntunan nurani yang menjadi dorongan bertindak demi kebaikan orang-orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang selalu membangun sikap terbuka pada tuntunan nurani yang terwujud dalam pertobatan yang bermakna dan berguna dalam kehidupan diri dan bersama.
Ah,
pertobatan itu upacara keagamaan untuk mendapatkan ampunan dari dosa.
0 comments:
Post a Comment