Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, October 31, 2016

Lamunan Hari Raya

Semua Orang Kudus
Selasa, 1 November 2016

Matius 5:1-12a

5:1. Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
5:2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
5:3. "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
5:12a. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga,

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, ada gambaran umum bahwa orang akan berbahagia bila kebutuhan hidupnya terpenuhi. Kemiskinan menjadi penghalang utama kebahagiaan karena ini menyangkut kebutuhan dasar manusia.
  • Tampaknya, dalam hidup bersama ada gambaran bahwa orang akan bahagia bila memiliki hubungan harmonis satu sama lain. Segala pertentangan dari pihak manapun menjadikan kebahagiaan tak dapat hadir.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, kebahagiaan sejati datang karena orang mampu mendengarkan dan taat kepada yang bertahta dalam nurani sehingga hidupnya dapat lurus dan ceria sekalipun ada di tengah kondisi tak enak dan situasi menyengsarakan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang mampu meraih idealisme hidup di tengah keadaan yang tidak ideal.
Ah, yang membahagiakan itu ya yang menghadirkan rasa enak.

0 comments:

Post a Comment