Minggu, 02 Oktober 2016
Hari Minggu Biasa
XXVII
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Hab. 1:2-3;
2:2-4; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; 2Tim. 1:6-8,13-14; Luk. 17:5-10. BcO Sir. 1:1-20
Lukas
17:5-10:
5 Lalu kata
rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" 6 Jawab
Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu
dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di
dalam laut, dan ia akan taat kepadamu." 7 "Siapa di antara kamu yang
mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan
berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 8 Bukankah
sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah
pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah
itu engkau boleh makan dan minum. 9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu,
karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 10 Demikian
jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan
kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna;
kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Renungan:
Kadang-kadang
orang bangga karena tugas yang diberikan kepadanya berhasil. Ia akan bergembira
kala pemimpinnya memuji keberhasilannya dan berterima kasih kepadanya. Tidak
jarang yang merasa jengkel bahkan marah kala tidak ada pujian dan terima kasih
dari bosnya.
Yesus menunjukkan
bahwa kita ini adalah seorang hamba. Seorang hamba jarang mendapatkan ucapan
terima kasih dari tuannya. "Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu,
karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?" (Luk
17:9). Walau berhasil dalam tugasnya seorang hamba hanya bisa mengatakan,
"Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang
kami harus lakukan" (Luk 17:10).
Kiranya kita
mesti terus melakukan apa yang mesti kita lakukan. Kita mesti serius
menjalankan yang semestinya kita jalankan sampai berhasil dengan baik. Pujian
dan ucapan terima kasih dari pemimpin tidak perlu kita harapkan apalagi
tunggu-tunggu. Kalau tidak ada kita tidak mengeluh. Kalau ada kita anggap
sebagai bonus.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
telah bekerja keras menjalankan tugasmu. Selesai melakukan itu anda menghadap
bos dan menyampaikan laporan kepadanya.
Refleksi:
Bagaimana
bertahan dalam ketekunan menjalankan tugas dengan baik walau tidak pernah
mendapatkan pujian atau terima kasih?
Doa:
Tuhan semoga aku
selalu mampu melakukan apa yang mesti kulakukan walau tak ada pujian dan ucapan
terima kasih. Amin.
Perutusan:
Aku akan
melakukan apa yang mesti kulakukan.-nasp-
0 comments:
Post a Comment