Selasa, 01 November 2016
HARI RAYA SEMUA
ORANG KUDUS
warna liturgi
Putih
Bacaan
Why. 7:2-4,9-14;
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a. BcO Why. 4:1-11 atau Why.
5:1-14
Matius
5:1-12a:
1 Ketika Yesus
melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk,
datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan
mengajar mereka, kata-Nya: 3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan
Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang
berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah
lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan
haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang
murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang
suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang
membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah
orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan
Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan
kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah,
karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang
sebelum kamu."
Renungan:
Hari ini kita
merayakan hari raya semua orang kudus. Siapa pun nama baptis yang kita ambil
dari nama Santo-santa dirayakan hari ini. Semua orang yang kita percaya suci
pun masuk dalam jangkauan hari raya ini. Kiranya hari ini menjadi hari kita
semua.
Para kudus adalah
pribadi yang sungguh telah menjalani sabda bahagia Tuhan Yesus. Mereka adalah
pribadi-pribadi yang miskin di hadapan Allah, berdukacita, lemah lembut, lapar
dan haus akan kebenaran, murah hati, suci hatinya, membawa damai, dianiaya
karena kebenaran dan difitnah. Dalam kondisi apapun mereka yakin akan kasih dan
kebenaran Allah dan setia mengikuti jalan Allah.
Merayakan para
kudus bisa diartikan merayakan kehidupan manusia yang setia pada Allah. Para
kudus adalah pertanda pribadi yang setia pada Allah. Maka merayakan para kudus
ini menjadi kesempatan bagi kita untuk melihat kesetiaan kita pada Allah. Kita
pun bisa bertanya apakah kita selalu ada pada jalan Allah.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu
sejenak. Bayangkan dirimu bertemu dengan orang suci yang kaupilih sebagai nama
baptismu.
Refleksi:
Bagaimana jalanku
menuju pada kekudusan?
Doa:
Tuhan, aku
percaya Engkau menghendaki kami hidup kudus. Semoga kami selalu berada pada
alur jalan kehendak-Mu. Amin.
Perutusan:
Aku akan berusaha
menjaga kekudusan hidupku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment