Rabu, 26 Oktober 2016
Hari biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Ef. 6:1-9; Mzm.
145:10-11,12-13ab,13cd-14; Luk. 13:22-30. BcO Keb. 4:1-20
Lukas
13:22-30:
22 Kemudian Yesus
berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan
meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem. 23 Dan ada seorang yang berkata
kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" 24 Jawab
Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu
yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk
masuk, tetapi tidak akan dapat. 25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah
menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil
berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata
kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. 26 Maka kamu akan berkata: Kami
telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan
kota kami. 27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu
datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan! 28
Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat
Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu
sendiri dicampakkan ke luar. 29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan
dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. 30 Dan
sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan
ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."
Renungan:
Suatu kali saya
ikut antre memasuki pintu gedung pertunjukan. Ada ribuan orang di antrean
tersebut. Kami berjejer kurang lebih lima baris. Terasa lelah mengikuti aliran
antrean tersebut. Aku harus berdiri lama dan berjalan pelan-pelan menuju pintu
masuk. Ketika sampai di depan pintu masuk ada rasa lega di dada. Kelegaan itu
semakin kuat kala benar-benar telah bisa masuk gedung dan duduk di kursi sesuai
dengan nomernya.
Ketika ditanya
sedikit banyaknya orang diselamatkan Yesus menjawab, "Berjuanglah untuk
masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang
akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat" (Luk 13:24). Pintu itu
memang sesak. Kita perlu berjuang untuk memasukinya.
Kalau kita mau
nonton suatu pertunjukan kita perlu tiket untuk bisa masuk. Setelah mendapatkan
tiket, kita pun mesti antre untuk masuk ke gedung. Kiranya kita pun perlu tiket
untuk bisa diselamatkan. Perbuatan baik yang kita lakukan adalah tiket yang
bisa menjadi bekal masuk gerbang keselamatan. Walau demikian tetap perlu
perjuangan lain supaya kita bisa masuk di pintu yang sesak tersebut.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
lagi antre mau memasuki gedung pertunjukan. Rasakan desak-desakan yang terjadi.
Berusahalah terus sampai anda bisa masuk ke gedung tersebut.
Refleksi:
Bagaimana
bertahan dalam usaha memasuki gerbang keselamatan?
Doa:
Tuhan, semoga aku
selalu kuat menuju pada gerbang keselamatan-Mu. Ijinkanlah aku untuk
memasukinya. Amin.
Perutusan:
Aku akan berjuang
memasuki gerbang keselamatan yang sesak. -nasp-
0 comments:
Post a Comment