Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, October 25, 2016

Sabda Tuhan



Rabu, 26 Oktober 2016
Hari biasa
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Ef. 6:1-9; Mzm. 145:10-11,12-13ab,13cd-14; Luk. 13:22-30. BcO Keb. 4:1-20

Lukas 13:22-30:
22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem. 23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" 24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. 25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. 26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. 27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan! 28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar. 29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. 30 Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."

Renungan:
Suatu kali saya ikut antre memasuki pintu gedung pertunjukan. Ada ribuan orang di antrean tersebut. Kami berjejer kurang lebih lima baris. Terasa lelah mengikuti aliran antrean tersebut. Aku harus berdiri lama dan berjalan pelan-pelan menuju pintu masuk. Ketika sampai di depan pintu masuk ada rasa lega di dada. Kelegaan itu semakin kuat kala benar-benar telah bisa masuk gedung dan duduk di kursi sesuai dengan nomernya.
Ketika ditanya sedikit banyaknya orang diselamatkan Yesus menjawab, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat" (Luk 13:24). Pintu itu memang sesak. Kita perlu berjuang untuk memasukinya.
Kalau kita mau nonton suatu pertunjukan kita perlu tiket untuk bisa masuk. Setelah mendapatkan tiket, kita pun mesti antre untuk masuk ke gedung. Kiranya kita pun perlu tiket untuk bisa diselamatkan. Perbuatan baik yang kita lakukan adalah tiket yang bisa menjadi bekal masuk gerbang keselamatan. Walau demikian tetap perlu perjuangan lain supaya kita bisa masuk di pintu yang sesak tersebut.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu lagi antre mau memasuki gedung pertunjukan. Rasakan desak-desakan yang terjadi. Berusahalah terus sampai anda bisa masuk ke gedung tersebut.

Refleksi:
Bagaimana bertahan dalam usaha memasuki gerbang keselamatan?

Doa:
Tuhan, semoga aku selalu kuat menuju pada gerbang keselamatan-Mu. Ijinkanlah aku untuk memasukinya. Amin.

Perutusan:
Aku akan berjuang memasuki gerbang keselamatan yang sesak. -nasp-

0 comments:

Post a Comment