Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, October 12, 2016

Stiker Kursi


"Sugeng dalu romo... Tadi stiker penanda inventaris Domus taktitip Mas Heru. Saya pesan tolong segera ditempel karena besok mau dipinjam Pringwulung. Stiker 297 buah, sisanya disimpan romo dulu. Kalau kurang romo tinggal bilang langsung saya buatkan." Kata-kata ini berasal dari Bu Ninik, salah satu relawati Domus Pacis, di dalam WA Relawan DOMUS PACIS yang diketemukan oleh Rm. Bambang pada sekitar jam 22.30 sepulang dari misa di Imogiri pada Kamis 6 Oktober 2016. Sesudah deretan pesan itu Bu Ninik juga menambahkan kiriman gambar stiker dengan tulisan "DOMUS PACIS" dan juga kata-kata "Tadi sudah saya arahkan tempat nempelnya dan sudah saya pesan pas mau nempel dilap dulu." Semua yang dikatakan Bu Ninik ini berkaitan dengan kursi-kursi milik Komunitas Rama Domus Pacis yang akan dipinjam oleh Paroki Pringwulung. Mulai dengan Sabtu-Minggu 8-9 Oktober 2016 yang diperkirakan hingga bulan Desember Misa Minggu Paroki Pringwulung akan diselenggarakan di ruang bawah karena ada pembangunan ulang langit-langit gedung gereja. Karena untuk duduk umat dibutuhkan kursi, maka kursi-kursi Domus Pacis yang berjumlah 225 buah dipinjam sebanyak 200.

Pada Jumat 7 Oktober pagi hari Mas Abas, salah satu karyawan Domus, masuk kamar Rm. Bambang menyerahkan tiga bendel stiker ikatan karet sambil berkata "Niki saking Bu Ninik" (Ini dari Bu Ninik). "Lho, kowe entuk seka sapa?" (Kamu dapat dari siapa) tanya Rm. Bambang yang mendapat jawaban "Wau dalu saking pak Heru" (Tadi malam dari Pak Heru). Rm. Bambang mengembalikan tiga bendel stiker dari Bu Ninik kepada Mas Abas disertai kata-kata "Nek ngono engko kowe karo Pak Tukiran nemplekke neng kursi-kursi Domus. Nek rampung sing rongatus disiapke arep dijupuk Paroki. Sing selawe disimpen njero nggo jaga-jaga nek ana rombongan tamu" (Nanti kamu dan Pak Tukiran yang menempelkan di kursi-kursi Domus. Kalau selesai, siapkan yang 200 buah untuk diambil oleh Paroki. Sedang yang 25 buah dimasukkan untuk berjaga-jaga kalau ada rombongan tamu). Rm.Bambang juga menambahkan bahwa sebelum ditempel stiker bagian kursi harus dilap bersih dahulu. Ternyata Mas Abas juga mengajak Pak Heru ketika memasang stiker di kursi-kursi Domus. Sebenarnya antara Bu Ninik dan Rm. Bambang ada kesepakatan bahwa pada Minggu Pertama November kursi-kursi Domus akan diambil untuk acara Novena Domus. Tetapi pada Sabtu malam, 8 Oktober 2016, Mas Handoko berkata akan meminta tempat pinjam tambahan kursi yang biasa untuk acara Novena Domus untuk mencarikan tambahan 200 buah. Maka kursi yang dipinjam Paroki tidak akan diambil seperti yang pernah disepakati.

0 comments:

Post a Comment