Jumat, 28 Oktober 2016
Pesta St. Simon
dan Yudas, Ras
warna liturgi
Merah
Bacaan
Ef. 2:19-22; Mzm.
19:2-3,4-5; Luk. 6:12-19. BcO Kis. 5:12-32 atau 1Kor. 1:17-2:5 atau 1Kor. 4:1-16.
Lukas
6:12-19:
12 Pada waktu itu
pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada
Allah. 13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu
memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: 14 Simon
yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan
Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, 15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan
Simon yang disebut orang Zelot, 16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang
kemudian menjadi pengkhianat. 17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada
suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya
dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari
daerah pantai Tirus dan Sidon. 18 Mereka
datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga
mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. 19 Dan semua orang
banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya
dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Renungan:
Dalam beberapa
kesempatan kita menyaksikan deklarasi para calon kepala daerah. Biasanya
orang-orang sudah berkumpul di sekitar panggung. Setelah waktu yang dipilih calon
pun keluar dan semua orang yang berada di situ bertepuk tangan menyambut
kehadiran calon yang telah terpilih. Tentu banyak waktu yang telah dihabiskan
untuk memilih para calon tersebut. Namun tidak tahu apakah pemilihannya
dilandasi dengan doa atau tidak.
Ketika akan
memilih para rasul Yesus pergi berdoa semalam-malaman. "Pada waktu itu
pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah"
(Luk 6:12). Memilih para rasul adalah proses yang akan menentukan
keberlangsungan karya pewartaan-Nya. Karena pentingnya moment tersebut maka Ia
pun perlu berkomunikasi dengan Bapa yang mengutus-Nya.
Ketika bertemu
dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan khusus maupun yang berprestasi saya
selalu mengatakan bahwa kita tidak boleh lupa untuk menjalin relasi yang makin
intim dengan Tuhan. Bagaimanapun segala yang kita miliki tidak pernah lepas
dari rahmat-Nya. Celebrasi bisa saja dilakukan, namun tidak pernah boleh lupa
akan relasi intim dengan sang pemberi anugerah.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
kala akan melakukan pekerjaan besar. Duduklah dalam keheningan untuk
berkomunikasi dengan Tuhan.
Refleksi:
Bagaimana
menempatkan Tuhan dalam pilihan-pilihan hidupmu?
Doa:
Tuhan Engkaulah
pelita hidupku. Menerangi setiap langkahku. Bantulah aku kala harus membuat
keputusan-keputusan penting. Amin.
Perutusan:
Aku akan
berkomunikasi dengan Tuhan kala akan membuat keputusan-keputusan dalam hidupku.
-nasp-
0 comments:
Post a Comment